Resor Judi Pertama Dibangun di UEA dengan Biaya $3,9 Miliar

Oleh:

|

Kategori:

UEA, yang populasinya 90 persen asing, melakukan serangkaian langkah liberalisasi untuk menghadapi persaingan regional yang meningkat dalam bidang seni dan pariwisata. (TNA)

ABU DHABI (Arrahmah.id) – Resor judi pertama di Uni Emirat Arab akan dibuka dalam empat tahun dan menelan biaya pembangunan $3,9 miliar, kata operator kasino AS Wynn, mengungkap detail baru dari proyek tersebut.

Resor di Ras Al-Khaimah, salah satu dari tujuh emirat UAE, akan menampilkan “fasilitas hiburan dan perjudian yang luar biasa”, kata Wynn Resorts di situs webnya.

Judi, secara umum dilarang berdasarkan hukum Islam di negara Teluk yang kaya minyak itu. Namun otoritas pengembangan pariwisata Ras Al-Khaimah tahun lalu mengumumkan badan baru untuk mengatur “resor terintegrasi”, termasuk fasilitas perjudian.

Pekerjaan konstruksi awal telah dimulai di Pulau Wynn Al Marjan, didirikan di atas tanjung buatan manusia dan bertabur hotel, kata Wynn Resorts, Kamis (27/4/2023) dalam sebuah pernyataan.

Resor, dengan 1.500 kamar, 24 area makan dan lounge, fasilitas spa, perbelanjaan “mewah” dan pertunjukan laser dan cahaya setiap malam, akan dibuka pada awal 2027, kata Wynn, merevisi jadwal sebelumnya pada 2026.

Resor ini berlokasi sekitar satu jam perjalanan dari pusat komersial Dubai, dengan bangunan tinggi berwarna cokelat keemasan yang menjulang tinggi di atas area pantai dan marina melingkar, serta lobi yang ditata dengan mewah.

“Kami telah menghabiskan tahun lalu dengan cermat memprogram dan membuat konsep Pulau Wynn Al Marjan, dengan hati-hati mempertimbangkan lokasinya yang unik,” kata CEO Wynn Resorts Craig Billings dalam pernyataannya.

Wynn mengoperasikan kasino di Las Vegas dan Boston serta Makau, wilayah Cina yang dekat dengan Hong Kong.

UEA, yang populasinya 90 persen asing, melakukan serangkaian langkah liberalisasi untuk menghadapi persaingan regional yang meningkat dalam bidang seni dan pariwisata, terutama dari negara tetangga Arab Saudi dan Qatar.

Selain mencabut larangan pasangan yang belum menikah untuk tinggal bersama, melonggarkan larangan alkohol dan menawarkan tempat tinggal jangka panjang, tahun lalu mereka juga memperkenalkan akhir pekan Sabtu-Minggu.

Langkah tersebut membuat UEA selaras dengan negara dan pasar Barat, tetapi menjadikannya satu-satunya negara Teluk yang tidak menjalankan akhir pekan pada hari Jumat. (zarahamala/arrahmah.id)