DEN HAAG (Arrahmah.id) — Tepat tanggal 3 Mei 2025, ulang tahun ke-7 gadis kecil Palestina Hind Rajab, Yayasan Hind Rajab telah mengungkap dan mengajukan pengaduan kejahatan perang ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag.
Setelah setahun melakukan investigasi tanpa henti, yayasan akhirnya dapat membongkar siapa komandan Israel yang memimpin operasi yang menewaskan Hind, keluarganya, dan dua petugas medis yang mencoba menyelamatkannya.
Dilansir The Hind Rajab Foundation (3/5), komandan Israel yang bertanggung jawab atas kejadian itu adalah bernama Letnan Kolonel Beni Aharon. Dia adalah Komandan Brigade Lapis Baja ke-401 Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Di bawah komando Letnan Kolonel Aharon, satu unit tank Israel menyerang kendaraan sipil milik keluarga Hind, dan kemudian menghancurkan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina yang dikirim untuk menyelamatkannya.
“Kami akan mengejar setiap perwira yang terlibat—mereka yang memberi perintah, mereka yang menembak, mereka yang menutupinya, dan mereka yang membiarkannya terjadi,” unfkap pernyataan tertulis yayasan Hind Rajab.
Sebelumnya pada tanggal 29 Januari 2024, mobil Hind Rajab terkena tembakan tank Israel. Enam anggota keluarganya tewas seketika. Hind, yang terluka dan ketakutan, tetap hidup selama berjam-jam, berbisik ke telepon dengan operator PRCS: “Saya sangat takut… tolong datang.”
Ambulans yang dikirim untuk menyelamatkannya tidak pernah sampai. Ambulans itu juga ditembaki dan dibakar. Dua petugas medis di dalamnya tewas seketika.
Ketika petugas penyelamat kembali sepuluh hari kemudian, mereka menemukan tubuh kecil Hind tergeletak di samping sepupunya Layan. Suara mereka sudah tidak terdengar lagi. (hanoum/arrahmah.id)