TEL AVIV (Arrahmah.id) — Ribuan warga Israel turun ke jalan di pusat Tel Aviv, Sabtu (10/5/2025). Mereka menuntut pemerintahan Benjamin Netanyahu mengakhiri perang di Gaza dan menyerukan pembebasan segera terhadap para warga Israel yang masih ditawan di wilayah tersebut.
Dilansir Haaretz (19/5), aksi demonstrasi digelar oleh Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang, menyatakan bahwa pemerintahan Israel merupakan musuh sebenarnya dalam peperangan yang terjadi saat ini.
“Musuh sebenarnya Israel bukanlah Hamas, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang menghancurkan Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis,” tegas Shai Mozes, yang orang tuanya sempat ditawan Hamas lalu kemudian dibebaskan lewat kesepakatan terpisah, kepada Times of Israel.
Dalam laporan dari Amman, Yordania, jurnalis Al Jazeera, Hamdah Salhut, menyebutkan bahwa keluarga para tawanan menuduh Netanyahu memperpanjang perang demi agenda politik pribadi.
“Anggota keluarga tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza mengatakan bahwa Netanyahu masih memperpanjang perang demi keuntungan pribadi dan politik, dan bahwa dialah yang tidak bersedia berkompromi dalam hal kesepakatan gencatan senjata apa pun,” katanya.
“Masih ada 59 tawanan di Gaza, 35 di antaranya menurut pejabat Israel dipastikan tewas, dan 21 lainnya diperkirakan masih hidup, dan tiga lainnya nasibnya masih belum diketahui,” lanjut Salhut menyampaikan data terkini.
Salhut juga mengutip pernyataan pemerintah Israel yang menyatakan bahwa operasi militer akan terus diperluas di Gaza, karena menurut mereka, opsi militer adalah cara paling efektif untuk menyelamatkan para tawanan—sebuah pendekatan yang ditolak oleh para keluarga sandera dan sebagian besar masyarakat Israel.
“Pejabat Israel mengatakan bahwa mereka akan memperluas operasi mereka di Gaza dan belum akan melakukan kesepakatan gencatan senjata apa pun, dengan mengatakan bahwa cara terbaik untuk membebaskan para tawanan tersebut adalah melalui cara militer, sesuatu yang tidak disetujui oleh keluarga tawanan dan sebagian besar masyarakat Israel,” katanya.
Setelah Netanyahu mengumumkan rencana peningkatan serangan di Gaza pada hari Senin, Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang mengecam kebijakan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan yang secara langsung mengorbankan para sandera yang masih berada di wilayah Gaza.
Masih dari Haaretz, sejumlah aksi protes serupa juga dikabarkan akan digelar di berbagai wilayah lain, termasuk di kota-kota besar seperti Yerusalem, Haifa, Beersheba, serta di puluhan titik strategis lainnya di seluruh negeri. (hanoum/arrahmah.id)