KABUL (Arrahmah.id) – Syekh Hibatullah Akhundzada, pemimpin Imarah Islam Afghanistan, menekankan penerapan Syariah Islam dalam sebuah seminar pendidikan dan reformasi satu hari yang diselenggarakan untuk para pejabat sipil dan militer di provinsi Kabul.
Pemimpin Imarah Islam menyatakan bahwa, setelah berabad-abad, politik Afghanistan kini berada di tangan para ulama, dan mendesak para pejabat untuk mengambil tanggung jawab mereka dengan lebih serius.
Hamidullah Fitrat, wakil juru bicara Imarah Islam, mengutip pernyataan pemimpin tersebut: “Amirul Mukminin berkata: Jangan menunjukkan kelonggaran kepada siapa pun dalam hal menegakkan Syariah. Keridhaan Allah terletak pada penerapan Syariah. Hindari kesombongan, perpecahan, dan ketidakpercayaan. Jangan lalai, karena kelalaian bukanlah alasan. Jangan membuang waktu Anda untuk hal-hal yang tidak berarti atau sia-sia. Jangan tertipu oleh propaganda musuh.”
Pemimpin Imarah Islam ini juga menekankan persatuan, dengan mengatakan bahwa musuh-musuh berusaha menabur perselisihan dan perpecahan melalui propaganda, lansir Tolo News (3/5/2025).
Sheikh Hibatullah Akhundzada lebih lanjut menekankan pentingnya keadilan dan menanggapi kebutuhan masyarakat.
Gol Mohammad Din Mohammadi, seorang analis politik, mengatakan: “Negara-negara asing atau musuh-musuh Afghanistan berusaha dengan berbagai cara untuk menyebarkan rumor perpecahan di antara para pejabat Imarah Islam. Namun hal ini tidak benar, karena sistem berbasis Syariah diterapkan di sini, dan semua perintah dijalankan dalam kerangka hukum Islam.”
Sebelumnya, pemimpin Imarah Islam juga telah menekankan dalam sebuah seminar untuk para instruktur haji di Kandahar bahwa negara-negara Barat berusaha untuk menghalangi penerapan hukum-hukum Islam di Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)