DEN HAAG (Arrahmah.id) — Demonstrasi besar-besaran membela Palestina membuat Belanda mendadak dipenuhi warna merah pada hari Ahad (18/5/2025) waktu setempat. Ratusan ribu orang mengenakan atribut serba merah turun ke jalan di Den Haag untuk memprotes kebijakan pemerintah Belanda terkait perang brutal Israel di Gaza.
Banyak pengunjuk rasa berpakaian merah atas permintaan penyelenggara demo, Oxfam Novib, yang ingin secara simbolis menandai garis merah untuk Gaza.
Peserta unjuk rasa mendesak pemerintah Belanda untuk mengambil tindakan terhadap Israel, dengan alasan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.
Penyelenggara mengatakan lebih dari 100.000 orang ambil bagian, menggambarkannya sebagai demonstrasi terbesar di negara itu dalam 20 tahun. Polisi tidak memberikan perkiraan jumlah demonstran.
Seorang demonstran, Rick Timmermans yang berusia 25 tahun menuduh pemerintah memasok suku cadang untuk pesawat tempur siluman F-35 yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza.
“Terkadang saya malu dengan pemerintah karena tidak ingin menetapkan batasan apa pun,” kata guru sekolah berusia 59 tahun, Jolanda Nio, seperti dikutip dari AFP (19/5).
Pada hari yang sama, militer Zionis Israel mengumumkan operasi darat yang ekstensif sebagai bagian dari perang yang baru diperluas di Jalur Gaza, tempat tim penyelamat melaporkan puluhan orang tewas dalam gelombang serangan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, militer Zionis mengatakan pasukan aktif dan cadangan di bawah Komando Selatan telah dikerahkan.
Juru bicara militer Israel Avichay Adraee menambahkan bahwa pasukan Israel telah mengintensifkan serangan selama beberapa hari terakhir untuk “mengganggu persiapan musuh” dan mendukung serangan darat.
Perang ini pecah setelah serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023 yang mengakibatkan kematian 1.218 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Hamas juga menyandera 251 orang selama serangan itu, 57 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer telah tewas.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan pada hari Minggu sedikitnya 3.193 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan pada tanggal 18 Maret, sehingga jumlah korban perang secara keseluruhan menjadi 53.339 orang.
Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag sedang menyidangkan kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan yang menyatakan bahwa perang Gaza melanggar Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Israel.(hanoum/arrahmah.id)