DAMASKUS (Arrahmah.id) — Warga Suriah di Damaskus yumpah ruah ke jalanan mendengar Amerika Serikat akan mencabut sanksi terhadap Suriah. Aksi spontan ini juga dilakukan di berbagai kota di Suriah seperti di Latakia, Hama, dll.
Dilansir Kurdistan24 (14/5/2025), warga berkumpul di pusat-pusat kota meneriakan kegembiraan dan mengibar-ngibarkan bendera Suriah atas berita baik itu.
“Damaskus menyambut baik pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai kemungkinan pencabutan sanksi yang dijatuhkan kepada Suriah, dan menganggapnya sebagai langkah yang menggembirakan untuk mengakhiri penderitaan rakyat Suriah,” kata Kementerian Luar Negeri Suriah, menyusul informasi tersebut.
Pernyataan tersebut muncul saat Suriah tengah menjalani proses pemulihan yang menantang setelah penggulingan penguasa lama Bashar al Assad dan pelantikan Presiden Ahmad Asy-Syaraa baru-baru ini. Negara tersebut terus bergulat dengan kesulitan ekonomi yang mendalam, kerusakan yang meluas, dan dampak sanksi internasional yang masih ada selama bertahun-tahun konflik.
Perkembangan telah membangkitkan optimisme pemerintahan baru di bawah Asy Syaraa yang tengah mencari dukungan internasional untuk menstabilkan dan membangun kembali negara tersebut.
Meskipun rincian dari Gedung Putih masih terbatas, komentar Trump menandakan kemungkinan ada perubahan dalam pendekatan kebijakan Washington terhadap Suriah.
Pemerintah Suriah berharap Amerika Serikat akan menindaklanjuti dengan tindakan nyata seperti meringankan atau mencabut sanksi yang telah sangat membatasi akses ke makanan, obat-obatan, dan infrastruktur penting.
Para pejabat di Damaskus memandang potensi bantuan tersebut sebagai peluang penting untuk meningkatkan kondisi kehidupan bagi jutaan warga Suriah dan untuk memfasilitasi reintegrasi bertahap negara tersebut ke dalam komunitas internasional.
Pernyataan Presiden Trump ini juga terjadi di tengah kampanye diplomatik Asy Syaraa yang mengusulkan paket insentif yang lebih luas.
Sebelumnya Asy Syaraa dikabarkan telah menjanjikan adanya Trump Tower di Damaskus, normalisasi hubungan dengan Israel, dan akses istimewa AS ke minyak dan gas Suriah, sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk memposisikan kembali Suriah di panggung global setelah bertahun-tahun mengalami konflik dan isolasi.
Meskipun masih ditetapkan oleh Washington sebagai teroris karena afiliasi masa lalu dengan al Qaeda, pendekatan asy Syaraa dinilai sebagian pihak dapat menghidupkan kembali ekonomi Suriah dan memulihkan hubungan regional. (hanoum/arrahmah.id)