GAZA (Arrahmah.id) – Faksi-faksi perlawanan Palestina mengutuk keras pendistribusian bantuan kemanusiaan di Gaza melalui perusahaan keamanan swasta asal Amerika Serikat yang didukung oleh ‘Israel’. Mereka menyebutnya sebagai penghinaan terhadap kemanusiaan.
Dalam pernyataan resminya, faksi-faksi tersebut menegaskan bahwa tujuan dari langkah ini adalah untuk menghinakan rakyat Palestina, mengubah Gaza menjadi kamp-kamp tahanan dan kantong-kantong terisolasi, serta mengosongkan wilayah utara dan tengah Gaza dari penduduknya, sebagai bagian dari proyek pemindahan paksa (depopulasi) yang dirancang oleh rezim Zionis.
Mereka juga mengecam proses “militerisasi” dalam pendistribusian bantuan sebagai bagian dari rencana Israel untuk menghapus peran lembaga-lembaga internasional dan kemanusiaan yang bernaung di bawah PBB.
Faksi-faksi perlawanan menyerukan agar bantuan dibagikan secara adil dan manusiawi tanpa diskriminasi, dan bebas dari agenda militer serta keamanan ‘Israel’. Mereka menyarankan agar pendistribusian ini diserahkan sepenuhnya kepada UNRWA, lembaga PBB untuk pengungsi Palestina, yang dinilai memiliki kapasitas, pengalaman, dan data yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Sementara itu, Ketua Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil Palestina di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa apa yang dilakukan ‘Israel’ adalah upaya terang-terangan untuk menipu masyarakat internasional. Ia menegaskan bahwa ‘Israel’ telah memaksa warga Gaza untuk menempuh rute-rute berbahaya dan sulit hanya demi mendapatkan bantuan.
Ia juga menekankan bahwa mekanisme distribusi bantuan yang baru tidak memenuhi standar kerja kemanusiaan dan mendapat penolakan luas dari seluruh lapisan masyarakat Palestina.
Pada Selasa (27/5/2025), perusahaan keamanan swasta Amerika yang beroperasi di bawah perlindungan militer ‘Israel’ kehilangan kendali atas pusat bantuan yang baru dibuka di Rafah, Gaza selatan. Ketika ribuan warga Palestina berkumpul di lokasi, pasukan pendudukan ‘Israel’ melepaskan tembakan ke udara.
Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa militer ‘Israel’ memanggil helikopter ke lokasi untuk “mengevakuasi personel perusahaan Amerika.” Menurut sumber yang dikutip, sebagian area pusat bantuan berhasil dikosongkan, tetapi masih ada celah di pagar yang terus dimasuki oleh warga.
Media penyiaran ‘Israel’ juga melaporkan bahwa para petugas bersenjata dari perusahaan Amerika itu kehilangan kendali atas pusat tersebut, dan peralatan mereka direbut oleh warga setempat. (zarahamala/arrahmah.id)