(GAZA (Arrahmah.id) – “Israel” kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza Palestina pada Selasa (18/3) dini hari setelah jeda selama hampir dua bulan.
Serangan ini dimulai sejak 7 Oktober 2023, beberapa jam setelah operasi Thufan Al-Aqsa yang dipimpin oleh kelompok perlawanan Palestina, termasuk Hamas. Agresi militer ini berlangsung selama 15 bulan sebelum dihentikan pada 19 Januari 2025 melalui kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.
Serangan Kembali Dimulai
▪︎ Aksios mengutip Kantor Netanyahu: “Israel” kembali melancarkan operasi militernya terhadap Hamas di Gaza.
▪︎ Aksios mengutip Kantor Netanyahu: Serangan ini dilakukan setelah Hamas menolak proposal Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata.
▪︎ Lembaga Penyiaran “Israel”: Angkatan udara melancarkan gelombang serangan udara ke seluruh Gaza.
▪︎ Lembaga Penyiaran “Israel”: Netanyahu dan Yisrael Katz menginstruksikan tentara untuk menggempur Hamas di Gaza dengan kekuatan penuh.
▪︎ Militer “Israel” dan Shin Bet: Atas arahan tingkat politik, kami melancarkan serangan besar terhadap target-target Hamas di Gaza.
▪︎ Reporter Al Jazeera: Pesawat tempur “Israel” menggempur rumah-rumah dan tenda pengungsi di berbagai wilayah utara, tengah, dan selatan Gaza.
▪︎ Kantor Perdana Menteri “Israel”: Netanyahu dan Katz telah mengarahkan tentara untuk menyerang Hamas di Gaza.
▪︎ Channel 12 “Israel”: Gencatan senjata telah berakhir, gelombang serangan besar telah dimulai di seluruh Gaza.
▪︎ Menteri Pertahanan “Israel”: Jika Hamas tidak membebaskan seluruh sandera, mereka akan menghadapi neraka di Gaza.
▪︎ Yedioth Ahronoth mengutip sumber militer: Serangan ini akan berlangsung selama diperlukan dan akan diperluas lebih jauh dari sekadar operasi udara.
▪︎ Militer “Israel”: Kami kembali berperang.
▪︎ Maariv mengutip sumbernya: Rencana tentara adalah maju ke dalam Gaza, membersihkan area tertentu, dan memindahkan warga sipil ke zona kemanusiaan.
Korban Jiwa dan Cedera
▪︎ Reporter Al Jazeera: Korban tewas dan luka-luka akibat serangan “Israel” di kamp pengungsi di Al-Mawasi, barat Khan Younis.
▪︎ Sumber medis untuk Al Jazeera: 25 syahid dan puluhan luka-luka dalam serangan udara “Israel” di Gaza.
▪︎ Sumber medis untuk Al Jazeera: 34 syahid dan puluhan terluka dalam serangan “Israel” di Gaza.
▪︎ Sumber medis untuk Al Jazeera: 59 syahid dan puluhan luka-luka akibat serangan “Israel” di rumah-rumah dan tenda pengungsi di Gaza.
▪︎ Kementerian Kesehatan Gaza: 112 syahid akibat serangan “Israel”.
▪︎ Sumber medis untuk Al Jazeera: 170 syahid dalam serangan “Israel”, 78 di antaranya dari Gaza selatan.
▪︎ Kementerian Kesehatan Gaza: 236 syahid akibat serangan “Israel”.
▪︎ Reporter Al Jazeera: Pesawat tempur “Israel” membombardir sekolah Dar Al-Fadhilah di barat laut Rafah.
Sikap “Israel”
▪︎ Militer “Israel”: Kami memperbarui perintah kepada warga di sekitar Gaza, termasuk pembatasan pergerakan dan penghentian sekolah.
▪︎ Komando Wilayah Selatan “Israel”: Sekolah di sekitar Gaza dibatalkan akibat serangan ini.
▪︎ Lembaga Penyiaran “Israel”: Keluarga sandera di Gaza mengungkapkan kekecewaannya atas berlanjutnya perang.
Sikap Hamas dan Dunia Internasional
▪︎ Hamas: Kami sepenuhnya menyalahkan Netanyahu dan rezim Zionis atas konsekuensi dari serangan brutal ini.
▪︎ Hamas: Netanyahu dan pemerintahannya telah memutuskan untuk mengkhianati kesepakatan gencatan senjata dan mempertaruhkan nasib para tawanan di Gaza.
▪︎ Hamas: Kami menyeru Liga Arab dan OKI untuk mengambil tanggung jawab mereka dalam mendukung rakyat kami dan menghentikan blokade Gaza.
▪︎ Jihad Islam Palestina: Serangan ini tidak akan memberi keuntungan bagi “Israel” dalam pertempuran atau negosiasi.
▪︎ Front Populer untuk Pembebasan Palestina: Dunia harus segera bertindak untuk menghentikan perang pemusnahan ini di Gaza.
(Samirmusa/arrahmah.id)