UTTAR PRADESH (Arrahmah.id) — Dalam sebuah insiden yang meresahkan, seorang pria Muslim berulang kali diserang dengan kapak di depan anaknya di desa Jhinjhana, distrik Shamli, Uttar Pradesh. Penduduk desa menuduh penyerang terus mengulang, “26 ke badle 26 marunga (Saya akan membunuh 26 sebagai balasan 26),” yang merujuk pada serangan Pahalgam di Jammu dan Kashmir awal pekan ini, yang menewaskan 26 orang.
Dilansir The Siasat Daily (28/4/2025), serangan yang terekam kamera CCTV itu memperlihatkan Sarfaraz dan anaknya Shamli sedang duduk di luar rumahnya ketika Govind tiba-tiba menyerang mereka dengan kapak.
Keluarga Sarfaraz menuduh bahwa Govind berteriak, “Selamatkan dirimu jika kamu bisa, saya akan membunuh seperti ini.”
Sarfaraz mencoba lari, tetapi Govind terus menyerang tanpa henti, sementara anaknya menyaksikannya dengan ngeri.
Setelah melakukan kejahatan itu, Govind berjalan-jalan sambil membawa kapak, kata penduduk desa.
Sarfaraz menderita luka parah di wajah dan lehernya. Saat ini ia sedang menjalani perawatan, tetapi kondisinya dikatakan kritis. Keluarganya telah meminta perlindungan polisi, karena khawatir akan serangan lebih lanjut.
Namun, polisi menepis anggapan bahwa itu adalah ‘serangan balas dendam’ dan mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk menangkap Govind.
Serangan terhadap Muslim meningkat setelah serangan Pahalgam.
Ujaran kebencian dan serangan terhadap toko-toko, penolakan untuk merawat pasien Muslim, seruan untuk melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan, terutama siswi Kashmir, oleh pendukung dan organisasi sayap kanan dilaporkan terjadi di beberapa wilayah negara itu. (hanoum/arrahmah.id)