DAMASKUS (Arrahmah.id) — Pemerintah Suriah mengecam keras serangan udara yang dilancarkan Israel ke dekat istana kepresidenan di Damaskus. Dalam pernyataan resmi, pemerintah Suriah menilai serangan itu sebagai bentuk eskalasi berbahaya terhadap institusi negara dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional.
“Presidensi Suriah menyerukan kepada komunitas internasional dan negara-negara Arab untuk berdiri bersama Suriah dalam menghadapi agresi asing yang bertentangan dengan hukum dan perjanjian internasional,” bunyi pernyataan kantor Presiden Ahmad Asy Syaraa, dikutip dari The National (2/5/2025).
Serangan udara Israel tersebut terjadi pada Jumat dini hari waktu setempat. Militer Israel membenarkan target serangan berada di sekitar kompleks istana kepresidenan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu merupakan peringatan tegas kepada pemerintah Suriah agar tidak menempatkan pasukannya di wilayah selatan Damaskus serta untuk menghentikan segala bentuk ancaman terhadap komunitas Druze.
“Ini adalah pesan yang jelas kepada rezim Suriah: kami tidak akan membiarkan ancaman terhadap komunitas Druze berlangsung,” ujar Netanyahu dalam pernyataan bersama Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan sektarian di wilayah pinggiran Damaskus. Pada Selasa (29/4) lalu, kelompok dari wilayah Hajar Al Aswad, Mouaddamiyeh, dan Balbila menyerang kawasan Druze di Sahnaya.
Kekerasan itu dipicu oleh penyebaran rekaman suara yang menghina Nabi Muhammad, yang kemudian dituduhkan berasal dari komunitas Druze.
Ketegangan menjalar hingga ke provinsi Suwayda, wilayah leluhur komunitas Druze. Di sana, kelompok bersenjata dari provinsi tetangga, Deraa, juga melancarkan serangan.
Ini menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap komunitas Druze sejak kelompok oposisi mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan transisi yang dipimpin Presiden Ahmad Asy Syaraa, menyusul penggulingan Bashar Al Assad pada akhir tahun lalu. (hanoum/arrahmah.id)