GAZA (Arrahmah.id) – Pada Jumat dini hari (16/5/2025), pasukan ‘Israel’ melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di wilayah utara Jalur Gaza, menewaskan puluhan warga dan menyebabkan banyak lainnya hilang.
Menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA, serangan difokuskan di Beit Lahia dan kamp pengungsi Jabaliya, di mana kawasan pemukiman dibombardir secara intensif.
Sumber medis mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa lebih dari 100 warga Palestina tewas, terluka, atau masih belum ditemukan setelah serangan yang mereka gambarkan sebagai “pembantaian mengerikan” yang menyasar warga sipil.
Di antara korban tewas terdapat tenaga medis, karena salah satu serangan ‘Israel’ dilaporkan menghantam ambulans di Jabaliya, yang menjadi bagian dari pola berulang serangan terhadap petugas kesehatan dan fasilitas medis.
Laporan lapangan dari Anadolu dan WAFA menyebutkan bahwa jet-jet tempur ‘Israel’ mengebom setidaknya 11 rumah yang masih dihuni di wilayah utara Gaza.
Di Beit Lahia dan Jabaliya saja, lebih dari 10 bangunan tempat tinggal hancur. Banyak korban masih tertimbun reruntuhan, dan tim ambulans kesulitan menjangkau lokasi karena kerusakan parah pada jalan-jalan utama.
Menurut Al Jazeera, lebih dari 100 orang tewas atau hilang setelah militer pendudukan menargetkan sejumlah rumah di utara Gaza. Rumah Sakit Indonesia dilaporkan kewalahan dan kini beroperasi jauh di luar kapasitasnya.
Sementara itu, di lingkungan Al-Salateen yang terletak di barat Beit Lahia, satu orang dilaporkan tewas dan 13 lainnya terluka akibat tembakan artileri Israel yang menghantam sebuah rumah.
Gelombang serangan ini merupakan bagian dari eskalasi yang lebih luas. Sehari sebelumnya, otoritas kesehatan mencatat sedikitnya 136 warga Palestina gugur di seluruh Gaza, termasuk 83 di wilayah selatan, 37 di utara, 11 di Kota Gaza, dan lima di wilayah tengah. (zarahamala/arrahmah.id)