GAZA (Arrahmah.id) – Pada Kamis (22/5/2025), Brigade Al-Qassam, sayap militer dari Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menayangkan rekaman operasi penyergapan terhadap pasukan dan kendaraan militer ‘Israel’ dalam sebuah jebakan yang dirancang dengan rapi pada akhir tahun lalu di timur Kamp Jabaliya, wilayah utara Jalur Gaza.
Dalam video tersebut, Al-Qassam mengungkapkan bahwa operasi penyergapan itu dilakukan di area pendaratan evakuasi di sebelah timur Jabaliya, tepatnya pada 3 Desember 2024, dalam apa yang mereka sebut sebagai “Pertempuran Jabaliya Ketiga”.
Al-Qassam menjelaskan bahwa penayangan rekaman ini baru bisa dilakukan sekarang karena pertimbangan keamanan dan kondisi tertentu.
Penyergapan itu sendiri berlangsung sebelum tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara kelompok perlawanan Palestina dan militer pendudukan ‘Israel’ yang ditandatangani pada Januari lalu, kesepakatan yang kemudian dibatalkan secara sepihak oleh ‘Israel’ ketika mereka melanjutkan kembali serangan ke Gaza pada 18 Maret 2025.
Dalam detail operasi yang ditampilkan di video, para pejuang Al-Qassam melakukan penyusupan ke belakang garis pertahanan pasukan ‘Israel’ di area pendaratan helikopter, yang biasa digunakan untuk mengevakuasi korban tewas dan luka-luka dari pihak ‘Israel’ di timur Jabaliya.
Rekaman tersebut menampilkan pemantauan yang sangat cermat terhadap pergerakan pasukan dan kendaraan ‘Israel’ di lokasi penyergapan, serta momen ketika para pejuang menanam bahan peledak sebelum melancarkan serangan yang berhasil mengenai sasaran secara langsung.
Al-Qassam mengungkapkan bahwa dalam serangan ini, mereka berhasil menghantam dua kendaraan militer ‘Israel’ dan sejumlah tentara dengan dua jenis bom, “Shawaz” dan “Television bomb”, serta menembakkan proyektil anti-tank jenis “Yassin 105”.
Rekaman juga menunjukkan proses evakuasi korban dari pihak militer ‘Israel’, termasuk pendaratan helikopter yang digunakan untuk mengangkut jenazah dan korban luka. Di akhir video, seorang komandan lapangan Al-Qassam menyampaikan pernyataan bahwa operasi-operasi semacam ini akan terus berlanjut hingga pendudukan dihentikan.
Sejak dimulainya operasi darat ‘Israel’ pada 27 Oktober 2023, faksi-faksi perlawanan di Gaza secara konsisten mendokumentasikan serangan mereka terhadap pasukan dan kendaraan militer ‘Israel’ di berbagai medan pertempuran. Dalam banyak rekaman yang telah dirilis, terlihat detail demi detail serangan yang menimbulkan kerugian besar di pihak ‘Israel’.
Selain itu, kelompok perlawanan juga terus menggelar penyergapan yang matang dan berhasil, yang menimbulkan banyak korban jiwa di pihak ‘Israel’ serta menghancurkan atau merusak ratusan kendaraan militer. Mereka juga terus meluncurkan roket jarak menengah dan jauh ke arah kota-kota dan permukiman ‘Israel’. (zarahamala/arrahmah.id)