Memuat...

Baut Jembatan Bailey di Aceh Hilang, Mualem Sesalkan Aksi Sabotase: “Kurang Ajar, Itu Untuk Rakyat!"

Ameera
Rabu, 31 Desember 2025 / 11 Rajab 1447 12:43
Baut Jembatan Bailey di Aceh Hilang, Mualem Sesalkan Aksi Sabotase: “Kurang Ajar, Itu Untuk Rakyat!"
Baut Jembatan Bailey di Aceh Hilang, Mualem Sesalkan Aksi Sabotase: “Kurang Ajar, Itu Untuk Rakyat!"

BANDA ACEH (Arrahmah.id) - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, angkat bicara terkait pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengenai dugaan sabotase hilangnya baut pada jembatan bailey yang dibangun di Aceh.

Jembatan tersebut merupakan fasilitas darurat untuk memulihkan akses pascabencana di sejumlah wilayah.

Mualem menyesalkan tindakan pihak tak bertanggung jawab yang diduga mencuri baut jembatan tersebut.

Menurutnya, perbuatan itu sangat tidak manusiawi mengingat kondisi Aceh yang masih berduka akibat bencana.

“Kan kurang ajar itu namanya. Kita imbau sadarlah,” tegas Mualem usai rapat koordinasi bersama Satgas Pemulihan Bencana di Banda Aceh, Selasa (30/12/2025).

Ia menekankan bahwa jembatan tersebut dibangun untuk kepentingan masyarakat, khususnya untuk mempermudah mobilitas warga, distribusi logistik, dan kebutuhan bantuan.

Jika jembatan itu mengalami kerusakan akibat sabotase, maka masyarakatlah yang paling dirugikan.

“Kalau ambruk, sembako macam mana orang pasok,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mualem juga menyampaikan permohonan khusus kepada pemerintah pusat agar membantu memasok daging beku ke Aceh menjelang bulan Ramadhan.

Ia menjelaskan bahwa Aceh memiliki tradisi meugang, yakni tradisi makan daging bersama keluarga menjelang puasa.

Menurutnya, tradisi ini bukan sekadar budaya, melainkan memiliki nilai emosional dan sosial yang kuat bagi masyarakat Aceh.

“Tadi saya sampaikan kepada Mensos dan Menkeu. Aceh kalau meugang tidak makan daging itu tidak sah. Daging paling mahal itu ada di Aceh. Hari biasa Rp 200 ribu per kilo. Mungkin saat ini sampai Rp 300 ribu per kilo,” terang Mualem.

Ia menyebutkan, banyak ternak mati akibat banjir, sehingga pasokan daging diperkirakan berkurang dan harga bisa melonjak tinggi. Karena itu, ia meminta bantuan daging sapi utuh untuk masyarakat terdampak agar tradisi tetap bisa terlaksana.

Selain itu, Mualem juga meminta dukungan alat berat kepada Kementerian PUPR maupun Kementerian Perhubungan.

Ia berharap ada tambahan sekitar lima unit ekskavator berban karet untuk mempercepat akses penanganan di lapangan.

“Supaya bisa cepat akses ke lapangan. Jadi saat longsor bisa cepat ditangani,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, Pemerintah Aceh berharap pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat, akses masyarakat tetap terjaga, dan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi.

(ameera/arrahmah.id)

Baut Jembatan Bailey AcehMualem headline