KABUL (Arrahmah.id) - Khalifa Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan, menyatakan dalam upacara kelulusan kepolisian di Akademi Kepolisian bahwa Afghanistan kini merupakan negara yang aman dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain.
Haqqani menekankan bahwa komitmen yang dibuat selama konsultasi Doha, khususnya bahwa wilayah Afghanistan tidak akan digunakan untuk mengancam negara lain, telah dilaksanakan.
Ia menambahkan bahwa Afghanistan tetap terbuka untuk dialog guna menyelesaikan tantangan yang ada, lansir Tolo News (25/12/2025).
Ia mengatakan: “Kami telah berupaya untuk memenuhi komitmen kami bahwa Afghanistan tidak akan menjadi ancaman bagi negara lain, dan kami terus percaya bahwa setiap masalah harus diselesaikan melalui dialog. Pintu Afghanistan tidak tertutup.”
Menteri Dalam Negeri lebih lanjut menyatakan bahwa, tidak seperti rezim sebelumnya, kepolisian Afghanistan saat ini didukung oleh rakyat dan disambut baik oleh mereka.
Ia mencatat: “Di masa lalu, orang-orang dipaksa untuk menghadiri pertemuan polisi, militer, atau intelijen. Sekarang, ketika mereka mendengar suatu acara diselenggarakan oleh lembaga-lembaga ini, mereka dengan sukarela berpartisipasi.”
Sementara itu, Wakil Menteri Administrasi Dalam Negeri, Rahmatullah Najib, mengumumkan kelulusan hampir 900 kadet akademi kepolisian baru, dengan mengatakan bahwa hal ini akan berkontribusi pada peningkatan keamanan dan stabilitas publik.
Selama upacara tersebut, pasukan polisi IEA mengadakan parade militer.
Najib juga menyoroti bahwa Akademi Kepolisian terdiri dari lima fakultas: Investigasi Kriminal, Keamanan, Administrasi dan Penjara, Keamanan Perbatasan, dan Lalu Lintas. Ia mencatat bahwa Kementerian Dalam Negeri juga mengawasi pusat-pusat pelatihan lain yang melayani masyarakat.
Hal ini menyusul pernyataan sebelumnya oleh Menteri Haqqani di Khost, di mana ia menyatakan bahwa pemerintah mana pun yang memerintah rakyatnya dengan kekerasan bukanlah pemerintah yang baik. (haninmazaya/arrahmah.id)
