KABUL (Arrahmah.id) - Kementerian Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan telah menyatakan tahun 2025 sebagai tahun pencapaian signifikan bagi negara tersebut; tahun yang, menurut para pejabat kementerian, menyaksikan perluasan yang signifikan dalam hubungan politik, peningkatan keterlibatan regional, dan penguatan kepercayaan antara Afghanistan dan negara-negara lain.
Para pejabat dari kementerian mengatakan bahwa selama tahun ini, misi diplomatik Afghanistan dibuka kembali di beberapa negara. Selain itu, terjadi peningkatan kunjungan perwakilan regional dan internasional ke Afghanistan, serta pejabat Afghanistan yang melakukan perjalanan ke luar negeri, perkembangan yang mereka yakini mencerminkan pergeseran pandangan beberapa negara terhadap keterlibatan dengan Kabul, lansir Tolo News (30/12/2025).
Zia Ahmad Takal, kepala hubungan masyarakat di Kementerian Luar Negeri, mengatakan: “Selama tahun lalu, hubungan politik Imarah Islam dengan dunia telah berkembang. Jaringan politik aktif, misi diplomatik Afghanistan di negara lain telah meningkat, dan duta besar baru telah tiba di Afghanistan.”
Menurut para pejabat Imarah Islam, salah satu pendorong utama di balik kemajuan ini adalah kepatuhan Afghanistan terhadap komitmennya terhadap negara-negara lain.
Mereka menekankan bahwa Afghanistan secara konsisten berjanji bahwa wilayahnya tidak akan digunakan untuk mengancam negara lain; jaminan yang menurut mereka telah menumbuhkan kepercayaan dan berkontribusi pada perluasan hubungan politik, ekonomi, dan perdagangan.
Takal juga menambahkan: “Selama tahun lalu, Imarah Islam telah memperluas keterlibatannya dengan berbagai negara berdasarkan kebijakan luar negeri yang seimbang dan berfokus pada ekonomi. Suasana kepercayaan telah tercipta di antara negara-negara, dan mereka sekarang yakin bahwa Imarah Islam tidak memiliki niat buruk terhadap negara mana pun. Seperti yang dijanjikan, wilayah Afghanistan tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara mana pun.”
Jabar Akbari, seorang analis politik, mencatat: “Semakin banyak negara mengambil sikap bermusuhan, semakin Imarah Islam menjauhkan diri. Kami berharap bahwa, mengingat keanggotaan Afghanistan dalam komunitas internasional, ia akan menyelaraskan diri dengan semua norma dan perjanjian global.”
Sementara itu, untuk pertama kalinya tahun ini, menteri luar negeri Imarah Islam mengunjungi India, di mana ia mengadakan diskusi dengan pejabat India tentang perluasan hubungan politik dan pembukaan kembali kedutaan besar India di Kabul. (haninmazaya/arrahmah.id)
