KABUL (Arrahmah.id) - Kementerian Pendidikan Imarah Islam Afghanistan melaporkan bahwa selama tahun ajaran 1404 (kalender Afghanistan), sebanyak 6.276 program literasi telah diluncurkan di seluruh negeri untuk memperluas layanan pendidikan.
Juru bicara kementerian menambahkan bahwa saat ini terdapat 4.317 guru yang mengajar dalam program-program tersebut.
Menurut statistik Kementerian, 131.519 individu sedang belajar membaca dan menulis melalui kursus literasi ini, lansir Tolo News (25/12/2025).
Mansoor Ahmad Hamza, juru bicara Kementerian Pendidikan, mengatakan: “Pada tahun ajaran 1404, Kementerian Pendidikan Imarah Islam Afghanistan telah meluncurkan 6.276 kursus literasi di seluruh provinsi untuk memperluas dan mempromosikan literasi. Dalam kursus-kursus ini, 4.317 guru terlibat dalam mengajar membaca dan menulis kepada 131.519 individu.”
Selama dua dekade terakhir, banyak warga, terutama di daerah terpencil, telah kehilangan akses terhadap layanan pendidikan karena perang, kemiskinan, dan tantangan ekonomi.
Para profesor universitas menekankan bahwa kelas-kelas literasi ini merupakan langkah menuju pemberdayaan kelompok-kelompok yang terpinggirkan tersebut.
Omar Mokhtar Nikzad, seorang profesor universitas, mengatakan: “Karena mencapai stabilitas dan pembangunan tidak mungkin tanpa pendidikan, upaya harus dilakukan untuk menyediakan layanan pendidikan yang lebih baik dan lebih komprehensif bagi masyarakat.”
Sayed Shah Goharshad, profesor universitas lainnya, menyatakan: “Yang terpenting, kualitas pendidikan harus dipertimbangkan. Sekadar melek huruf saja tidak memenuhi kebutuhan saat ini. Meningkatkan kualitas pendidikan juga harus menjadi fokus.”
Meskipun program melek huruf membantu mengisi kesenjangan pendidikan di daerah terpencil, penutupan sekolah untuk anak perempuan di atas kelas enam tetap menjadi salah satu tantangan mendasar bagi akses universal terhadap pendidikan di negara ini.
Masih harus dilihat kapan masalah ini akan terselesaikan. (haninmazaya/arrahmah.id)
