GAZA (Arrahmah.id) — Keluarga sandera Omri Miran mengatakan pada hari Rabu (23/4/2025) bahwa merupakan hal “memalukan” ketika mengetahui bahwa Miran masih ditahan di sebuah terowongan pada malam Hari Peringatan Holocaust. Pernyataan itu disampaikan saat kelompok perlawanan Palestina Hamas menerbitkan video terbaru mereka yang memperlihatkan Miran sedang berulang tahun.
Dilansir The Times of Israel (23/4), keluarga menyetujui perilisan foto Miran, tetapi meminta agar video lengkapnya ketika berada di dalam terowongan di Gaza dan saar menyalakan lilin untuk menandai ulang tahunnya, tidak dipublikasikan.
Miran, yang diculik pada 7 Oktober 2023, dari Kibbutz Nahal Oz, merayakan ulang tahunnya yang ke-48 pada 11 April, yang kedua dalam penahanan.
“Pada malam Hari Peringatan Holocaust, yang biasanya diucapkan ‘tidak akan pernah lagi,’ ada seorang warga Israel yang berteriak minta tolong di terowongan Hamas. Ini adalah aib bagi Negara Israel,” kata keluarga Miran dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Forum Sandera dan Keluarga Hilang.
“Omri kami kuat dan tidak akan patah semangat, tetapi hatinya hancur. Satu setengah tahun dan 58 sandera menunggu untuk dibawa kembali,” kata pernyataan itu. “Kami akan terus berjuang sampai Omri kembali kepada kami, dan terutama kepada kedua putrinya yang menunggu dengan sepenuh hati untuk memeluknya lagi.”
Miran sebelumnya muncul dalam video propaganda Hamas April lalu. Menyusul pembebasan sandera lain selama gencatan senjata terakhir, keluarga Miran melaporkan telah menerima konfirmasi bahwa ia masih hidup dari sandera lain yang ditawan bersamanya hingga Juli lalu.
Ketua partai Demokrat Yair Golan menulis pada hari Rabu bahwa rekaman Miran “meneriakkan apa yang coba disembunyikan pemerintah: Tidak mungkin untuk terus seperti ini.”
“Anak-anak perempuannya membutuhkan ayah mereka di rumah, bukan dalam video Hamas. Adalah tugas kita untuk berjuang dengan tekad untuk segera membawa pulang semua sandera,” kata Golan.
Hamas sebelumnya telah mengeluarkan beberapa video serupa tentang penyanderaan yang ditawan. Sebagian besar media Israel, termasuk The Times of Israel, biasanya tidak memuat klip video tersebut kecuali keluarga dari mereka yang ditampilkan di dalamnya mengizinkan media untuk mendistribusikannya.
Miran termasuk di antara 59 sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, termasuk 58 dari 251 yang diculik pada 7 Oktober. Mereka termasuk jenazah sedikitnya 35 orang yang dikonfirmasi tewas oleh IDF.
Hamas membebaskan 30 sandera dan jenazah delapan tawanan Israel yang terbunuh selama gencatan senjata antara Januari dan Maret. Kelompok itu membebaskan 105 warga sipil selama gencatan senjata selama seminggu pada akhir November 2023, dan empat sandera dibebaskan sebelum itu pada minggu-minggu awal perang. Sebagai gantinya, Israel telah membebaskan sekitar 2.000 warga Palestina. (hanoum/arrahmah.id)