MOSKOW (Arrahmah.id) - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani dan Menteri Pertahanan Murhaf Abu Qasra di Moskow pada Selasa (23/12/2025), menurut kantor berita resmi Suriah, SANA.
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu politik, militer, dan ekonomi yang menjadi perhatian bersama, dengan fokus khusus pada kerja sama strategis di sektor militer dan industri pertahanan, tambahnya.
Menurut SANA, pembicaraan tersebut juga menjajaki prospek perluasan kerja sama ekonomi dan perdagangan, termasuk dukungan untuk proyek rekonstruksi, pengembangan sektor infrastruktur, dorongan investasi di Suriah, peningkatan pertukaran perdagangan, dan fasilitasi kemitraan, langkah-langkah yang diharapkan akan berdampak positif pada ekonomi Suriah dan meningkatkan kondisi kehidupan.
Putin menegaskan kembali dukungan kuat Rusia untuk Suriah, menekankan pentingnya menjaga integritas teritorial dan kedaulatan penuh Suriah serta menolak proyek apa pun yang bertujuan untuk memecah belah negara atau melemahkan pengambilan keputusan nasional yang independen, kata kantor berita tersebut.
Ia juga mengulangi penolakan Moskow terhadap pelanggaran berulang "Israel" terhadap wilayah Suriah, menggambarkannya sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas dan keamanan regional, tambahnya.
Pertemuan ini menyusul kunjungan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa ke Moskow pada 15 Oktober, kunjungan pertamanya sejak penggulingan mantan Presiden Bashar al-Assad pada akhir tahun 2024.
Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember 2024, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963.
Ahmad Asy Syaraa yang memimpin pasukan anti-rezim untuk menggulingkan Assad, dinyatakan sebagai presiden untuk periode transisi pada akhir Januari. (haninmazaya/arrahmah.id)