Diduga Kerap Kritik Pemerintah, Suriah Kembali Amankan Jurnalis AS Bilal Abdul Karim

Hanoum
Selasa, 23 Desember 2025 / 3 Rajab 1447 05:33
Diduga Kerap Kritik Pemerintah, Suriah Kembali Amankan Jurnalis AS Bilal Abdul Karim
Diduga Kerap Kritik Pemerintah, Suriah Kembali Amankan Jurnalis AS Bilal Abdul Karim

DAMASKUS (Arrahmah.id) -- Jurnalis kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Bilal Abdul Kareem, dilaporkan telah diamankan oleh aparat keamanan Suriah. Penangkapanya diduga terkait kritik-kritiknya yang kerap dilontarkan pasca pemerintahan baru Suriah yang berhsil menunmbangkan rezim Bashar al Assad.

Dilansir The Express (22/12/2025), penangkapan Bilal terjadi setelah berpekan-pekan kritik publiknya terhadap pemerintahan Ahmad asy Syaraa yang memilih bergabung dengan koalisi internasional pimpinan AS untuk memerangi kelompok militan Islamic State (ISIS).

Dalam kritik terbarunya, seperti dilansir OGN News (18/12), Bilal menuduh bahwa pemerintah Suriah menahan, menyiksa, dan mengeksekusi Abu Hamza Malaysia, seorang pejuang asing asal Malaysia, pada tahun 2019.

Abu Hamza ditahan tanpa ada pengadilan, tanpa ada pengacara, dan jenazahnya tidak diberikan kepada keluarga Suriahnya karena dituduh memiliki hubungan dengan Koalisi Global.

Belum ada komentar dari pemerintah AS maupun Bilal terkait penangkapan tersebut. Namun Pemerintah Suriah, saat masih dalam nama kelompok perlawanan Suriah Hai'ah Tahrir Sham (HTS), pernah membantah terkait tuduhan tersebut.

Sebelumnya Bilal pernah ditahan otoritas HTS selama 6 bulan pada tahun 2021. Dia dituduh bekerja sama dengan kelompok perlawanan Suriah yang membahayakan keamanan publik, melakukan penghasutan dan memberitakan kebohongan. Pasca dibebaskan, Bilal kemudian dilarang meliput keadaan Suriah terkini.

Penangkapan Bilal pada tahun 2021 diduga karena laporan investigasi dia terkait penyiksaan di penjara yang dikelola HTS dan kasus Tauqir Sharif, seorang relawan asal Inggris yang ditahan HTS.

Bilal adalah kontributor Middle East Eye, BBC, CNN, dan Sky News yang berada di wilayah yang dikuasai kelompok oposisi sejak 2014.

Dia terkenal karena laporannya pada pertempuran Aleppo bulan Desember 2016, ketika dia tetap memilih melakukan liputan bersama sejumlah kelompok perlawanan Suriah meskipun dibombardir bom hingga akhirnya dipindahkan ke Idlib. (Hanoum/Arrahmah.com)

 

 

 

SuriahHeadlineAmerika Serikatjurnaliswartawankritikbilal abdul kareemHTShaiah tahrir sham