DAMASKUS (Arrahmah.id) — Menteri Pertahanan “Israel”, Yisrael Katz, mengirimkan pesan peringatan kepada Presiden Suriah Ahmad Asy-Syaraa pada Jumat (2/5), menyusul serangan udara “Israel” yang menghantam wilayah sekitar istana kepresidenan di Damaskus pada pagi hari.
“Ketika Jolani (nama lama Presiden Ahmad Asy-Syaraa) bangun pagi dan melihat hasil serangan Angkatan Udara ‘Israel’, ia akan benar-benar memahami bahwa ‘Israel’ bertekad mencegah terjadinya bahaya terhadap kaum Druze di Suriah,” tulis Katz melalui platform X.
Ia menambahkan bahwa serangan udara tersebut dilancarkan atas pengawasan dirinya dan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu, dan menyebutnya sebagai “pesan peringatan yang jelas kepada rezim Suriah.”
Katz juga menyatakan bahwa “Presiden Asy-Syaraa berkewajiban melindungi warga Druze di pinggiran Damaskus serta memungkinkan mereka membela diri sendiri.” Ia menegaskan bahwa “‘Israel’ memiliki tanggung jawab untuk melindungi kaum Druze di Suriah demi kepentingan komunitas Druze di ‘Israel’,” ujarnya.
Ini merupakan serangan kedua yang dilakukan “Israel” ke Suriah dalam dua hari terakhir, dengan dalih melindungi minoritas Druze di negara tersebut.
Serangan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan bentrokan di wilayah Jaramana dan Ashrafiyat Sahnaya di pinggiran Damaskus, antara warga Druze dan aparat keamanan. Bentrokan tersebut menyebabkan korban jiwa dan luka-luka dari kedua pihak, dan berakhir dengan kesepakatan yang memungkinkan masuknya pasukan keamanan ke dua kota itu.
Pasca ketegangan tersebut, pada Kamis lalu, muncul peningkatan hasutan politik dan militer dari pihak “Israel” terhadap pemerintahan transisi Suriah.
Semua perkembangan ini terjadi di tengah peringatan yang meningkat atas upaya “Israel” mengeksploitasi isu Druze sebagai pembenaran untuk campur tangan militernya di Suriah, sementara Damaskus menegaskan bahwa seluruh elemen rakyat Suriah memiliki hak yang sama.
(Samirmusa/arrahmah.id)