DOHA (Arrahmah.id) – Kepala kedutaan besar Imarah Islam Afghanistan di Qatar sekali lagi menekankan perlunya kursi Afghanistan di PBB diberikan kepada perwakilan Imarah Islam.
Suhail Shaheen menggambarkan kehadiran perwakilan Imarah Islam di PBB sebagai suatu keharusan, dan menambahkan bahwa dengan adanya perwakilan seperti itu, solusi untuk berbagai masalah dapat dieksplorasi, lansir Tolo News (4/5/2025).
Dia mengatakan kepada Tolo News: “Kehadiran perwakilan dari Imarah Islam Afghanistan di PBB adalah kebutuhan dan hak pemerintah Imarah Islam. Melalui perwakilan seperti itu, solusi untuk berbagai masalah dapat diupayakan.”
Sementara itu, beberapa analis politik menekankan bahwa perbedaan antara Imarah Islam dan komunitas internasional harus diselesaikan melalui dialog.
Najib Rahman Shamal, seorang analis politik, mengklaim: “Pemerintah harus didasarkan pada kedaulatan nasional dan rakyat, memiliki legitimasi internal, dan baru kemudian mencalonkan perwakilan mereka ke PBB. Tentu saja, sesuai dengan kondisi masyarakat internasional dan protokol PBB yang ada, perwakilan negara dapat diterima di PBB.”
Sebelumnya, wakil kepala divisi hak-hak perempuan di Human Rights Watch mengatakan bahwa dalam pertemuan Doha yang keempat, ada tiga tuntutan utama yang diajukan oleh Imarah Islam, yaitu pengakuan terhadap pemerintah caretaker, pencabutan sanksi, dan pembekuan aset-aset Afghanistan. Sebaliknya, PBB menekankan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, pemberantasan perdagangan narkoba, dan pembentukan pemerintahan yang inklusif sebagai syarat-syarat penting. (haninmazaya/arrahmah.id)