RUMANIA (Arrahmah.id) – Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov pada Ahad (18/5/2025) mengatakan bahwa ia menolak permintaan dari “pemerintah Eropa Barat” untuk “membungkam” kanal-kanal konservatif di Rumania, saat negara tersebut melaksanakan pemilihan presiden putaran kedua.
Durov, dalam sebuah pernyataan di Telegram, tidak menyebutkan negara mana yang mengajukan permintaan tersebut, tetapi mengatakan bahwa ia “menolak mentah-mentah” permintaan tersebut, lansir Anadolu.
“Telegram tidak akan membatasi kebebasan pengguna Rumania atau memblokir saluran politik mereka. Anda tidak bisa ‘membela demokrasi’ dengan menghancurkan demokrasi. Anda tidak bisa ‘melawan campur tangan pemilu’ dengan mengganggu pemilu.
“Anda bisa memiliki kebebasan berbicara dan pemilu yang adil -atau tidak. Dan rakyat Rumania berhak mendapatkan keduanya,” tambah Durov.
Pernyataan CEO Telegram ini muncul ketika warga Rumania mulai memberikan suara dalam pemilihan presiden putaran kedua di negara tersebut hari ini, setelah putaran pertama pada 4 Mei lalu di mana tidak ada kandidat yang mampu mengamankan mayoritas suara. (haninmazaya/arrahmah.id)