BEERSHEBA (Arrahmah.id) — Sejumlah warga “Israel” tewas dan lainnya mengalami luka-luka dalam serangkaian serangan yang dilancarkan Iran, yang disebut sebagai serangan terakhir sebelum dimulainya gencatan senjata antara Teheran dan “Tel Aviv”.
Menurut laporan media Iran, Iran melancarkan enam serangan balasan setelah pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai waktu pelaksanaan gencatan senjata. Sementara itu, surat kabar “Israel” Yedioth Ahronoth menyebutkan bahwa Iran telah menembakkan sedikitnya 15 rudal pada Selasa pagi (24/6).
“Sirene peringatan berbunyi terus-menerus di berbagai wilayah pendudukan,” tulis laporan. Komando Pertahanan Sipil “Israel” pun segera mengeluarkan imbauan kepada penduduk untuk masuk ke dalam tempat perlindungan.
Layanan darurat “Israel” mengonfirmasi bahwa sedikitnya enam warga tewas dan sejumlah lainnya luka-luka, termasuk beberapa korban dalam kondisi kritis, setelah salah satu rudal Iran menghantam bangunan di kota Beersheba, bagian selatan wilayah pendudukan. Namun, laporan-laporan lanjutan menyebutkan jumlah korban tewas berkurang menjadi empat orang.
Saluran Channel 12 “Israel” melaporkan bahwa pemerintah “Israel” tengah membahas respons militer terhadap tewasnya warganya akibat serangan tersebut.
Sementara itu, tim medis dikabarkan masih berupaya mengevakuasi korban dari lokasi serangan. Otoritas pemadam kebakaran melaporkan adanya kebocoran gas di area tersebut. Rumah Sakit Soroka di Beersheba menyatakan bahwa pihaknya menerima 10 korban luka, dua di antaranya dalam kondisi sedang, dan sisanya luka ringan. Belakangan, pihak rumah sakit menyebut telah mengevakuasi total 26 korban dari lokasi terdampak.
Radio militer “Israel” melaporkan adanya kerusakan besar dengan radius ratusan meter, merusak puluhan bangunan dan toko di Beersheba.
Di kota Hadera, seorang remaja perempuan dilaporkan mengalami luka sedang saat mencoba menuju tempat perlindungan, demikian menurut Channel 12.
Dalam langkah darurat, otoritas penerbangan “Israel” menutup seluruh wilayah udaranya, dan menyebut bahwa beberapa pesawat komersial harus tetap terbang berputar-putar karena tidak mendapatkan izin untuk mendarat.
Di sisi lain, sumber keamanan “Israel” yang dikutip Radio Militer menyatakan bahwa pasukan udara mereka telah melancarkan gelombang besar serangan udara terhadap Iran sepanjang malam. Serangan itu dilaporkan menargetkan tokoh-tokoh penting, markas Garda Revolusi Iran, fasilitas militer, serta laboratorium nuklir.
Sebagai balasan, media Iran mengonfirmasi bahwa rudal-rudal Teheran menghantam sejumlah lokasi penting di wilayah pendudukan, termasuk kota Haifa dan pangkalan udara Ramat David.
Media Iran menyebut bahwa serangan tersebut adalah gelombang terakhir sebelum gencatan senjata penuh diberlakukan.
Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata penuh dan menyeluruh antara Teheran dan “Tel Aviv” mulai berlaku pada pukul 07.00 pagi waktu Makkah. Gencatan awal akan berlangsung selama 12 jam, sebelum kemudian secara resmi dinyatakan sebagai berakhirnya perang.
(Samirmusa/arrahmah.id)