KABUL (Arrahmah.id) – Dalam sidang Komisi Perang Afghanistan di Senat AS, mantan pejabat Amerika menggambarkan kehadiran militer Amerika Serikat selama 20 tahun di Afghanistan sebagai kegagalan, yang ditandai oleh kesalahan langkah strategis.
Sidang tersebut menekankan bahwa tujuan utama AS, yaitu pemberantasan al-Qaeda, dapat dicapai pada 2001, tetapi kepemimpinan yang lemah dan pengambilan keputusan yang buruk menghalanginya, lansir Tolo News (25/6/2025).
David Sedney, mantan Wakil Duta Besar AS untuk Afghanistan, menambahkan: “Meskipun ada beberapa pencapaian, kebijakan AS di Afghanistan sebagian besar gagal. Keputusan memalukan untuk menarik pasukan pada 2021 adalah salah satu kegagalan ini. Kesalahan langkah ini meningkatkan korban dan mengorbankan warga Afghanistan, Amerika, dan sekutu AS. Berkali-kali, kebijakan ini mengubah teman-teman kita menjadi musuh.”
Sementara itu, beberapa analis politik percaya bahwa kehadiran AS di Afghanistan bukan untuk membangun negara, tetapi lebih melayani kepentingan strategis Washington.
Aziz Maraj, mantan diplomat Afghanistan, mengatakan kepada Tolo News: “Faktanya, Amerika tidak memiliki informasi yang akurat atau lengkap tentang Afghanistan. Mereka menerima informasi dari orang yang salah dan pejabat tepercaya yang tidak berkomitmen pada Afghanistan. Itulah sebabnya strategi mereka tidak berjalan efektif dan akhirnya gagal.”
Sidang tersebut diadakan untuk meninjau lonjakan pasukan AS di Afghanistan antara tahun 2009 dan 2012, dengan fokus utama pada evaluasi keputusan strategis yang dibuat selama periode tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)