KABUL (Arrahmah.id) – Para pejabat dari Imarah Islam Afghanistan telah menyatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan “Israel” akan berdampak negatif pada hubungan perdagangan dan ekonomi antara Kabul dan Teheran.
Wakil Menteri Ekonomi mengatakan kepada Tolo News bahwa bentrokan ini dapat menyebabkan kenaikan harga pada beberapa komoditas, terutama bahan bakar, dan bahwa Imarah Islam sedang bekerja untuk menemukan rute dan strategi alternatif.
Abdul Latif Nazari, wakil menteri ekonomi, mengatakan: “Konflik dan permusuhan yang terus berlanjut antara Iran dan ‘Israel’ dapat berdampak negatif pada pertukaran ekonomi dan perdagangan kita, terutama dengan menaikkan harga di sektor bahan bakar. Imarah Islam secara aktif bekerja untuk mengidentifikasi pendekatan alternatif untuk meminimalkan dampak negatif terhadap kondisi ekonomi negara.”
Sementara itu, Kamar Dagang dan Investasi juga menganggap Iran sebagai mitra ekonomi utama Afghanistan dan memperingatkan bahwa konflik militer antara Iran dan “Israel” akan memberikan konsekuensi ekonomi yang merugikan bagi Afghanistan, lansir Tolo News (14/6/2025).
Khan Jan Alokozai, salah satu anggota pimpinan Kamar Dagang dan Investasi, mengatakan: “Ketegangan-ketegangan ini dan masalah-masalah yang timbul akibat serangan rudal ‘Israel’ ke Iran, yang telah menyebabkan dimulainya perang, juga mengkhawatirkan kami. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran dan secara langsung akan berdampak pada perekonomian kita.”
Mir Shakir Yaqubi, seorang analis ekonomi, mengatakan: “Jelas bahwa konflik antara Iran dan Israel akan meningkatkan harga minyak global, dan bagi Afghanistan, yang sangat bergantung pada energi impor, hal ini secara alami akan meningkatkan biaya transportasi dan harga bahan baku impor. Selain itu, rute transit seperti Chabahar dan Islam Qala mungkin akan terganggu.”
Volume perdagangan antara Afghanistan dan Iran mencapai tiga miliar dolar per tahun. Setelah Irak, Afghanistan dianggap sebagai mitra ekonomi terbesar kedua Iran.
Penyeberangan Islam Qala di Herat, Milak di Nimroz, dan Mahirood di Farah diakui sebagai penyeberangan perbatasan resmi antara Afghanistan dan Iran, yang digunakan untuk impor, ekspor, transit, dan pergerakan penumpang di antara kedua negara. (haninmazaya/arrahmah.id)