TEHRAN (Arrahmah.id) – Militer “Israel” mengumumkan telah membunuh tiga komandan Garda Revolusi Iran dalam serangan udara yang dilancarkan pada Sabtu malam (21/6), termasuk dua perwira senior dari Pasukan Quds. Serangan tersebut menyasar sejumlah lokasi di wilayah barat dan tengah Iran.
Dalam keterangannya, militer “Israel” menyebut bahwa Sa’id Izadi — komandan Divisi Palestina di Pasukan Quds — tewas dalam serangan udara yang menghantam sebuah apartemen di kota suci Qom, Iran tengah, tak jauh dari ibu kota Teheran.
Selain itu, Behnam Shahriari, perwira senior lainnya di Pasukan Quds, juga dilaporkan tewas dalam serangan yang terpisah di wilayah barat Iran.
Menurut pernyataan militer “Israel”, Izadi berperan sebagai koordinator utama hubungan antara Iran dan gerakan perlawanan Islam Hamas, serta menjalin komunikasi langsung dengan faksi-faksi di Tepi Barat dan Gaza. Ia juga disebut mengetahui rencana serangan 7 Oktober 2023 dan turut mengoordinasi aktivitas Hamas di Lebanon selama perang terakhir.
Sementara itu, Shahriari disebut terlibat dalam pengiriman senjata dan dana kepada faksi-faksi perlawanan, termasuk Hamas dan Hizbullah Lebanon.
Dalam laporan lainnya, militer “Israel” menyatakan sekitar 50 jet tempur mereka melancarkan gelombang serangan udara ke puluhan target militer Iran pada malam yang sama.
Di pihak lain, televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa serangan terhadap sebuah bangunan sipil di kawasan al-Salariyah, kota Qom, menyebabkan seorang anak tewas dan dua orang lainnya terluka.
Serangan Tambahan dan Daftar Korban
Masih pada Sabtu dini hari, militer “Israel” menyatakan telah membunuh komandan divisi kedua unit drone Garda Revolusi Iran dalam serangan yang menyasar sejumlah kota termasuk Isfahan dan Qom.
Situs Iran Nour News merilis nama-nama 15 personel pertahanan udara yang tewas dalam serangan tersebut, terdiri dari perwira dan prajurit.
Sementara itu, media Iran mengutip pernyataan dari Garda Revolusi yang mengonfirmasi kematian lima anggotanya dalam serangan di Khorramabad, tanpa menyebutkan detail lebih lanjut.
Sebelumnya, pada Februari lalu, harian Maariv melaporkan bahwa Sa’id Izadi telah menjadi salah satu target utama intelijen “Israel” setelah ditemukannya dokumen di Gaza dan Lebanon selatan yang mengindikasikan keterlibatannya dalam jaringan penyelundupan senjata melalui Divisi Palestina Pasukan Quds.
Sejak 13 Juni 2025, militer “Israel” secara resmi telah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan yang menargetkan para komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran dalam kampanye militer yang terus berlanjut di sekitar Teheran.
(Samirmusa/arrahmah.id)