TEL AVIV (Arrahmah.id) — Sedikitnya 24 warga “Israel” tewas dan hampir 600 lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan rudal yang diluncurkan Iran sejak Jumat lalu. Serangan itu merupakan balasan atas serangan militer “Israel” ke wilayah Iran sebelumnya.
Dalam pernyataan resmi pada Senin (16/6), Kantor Informasi Pemerintah “Israel” mengungkapkan bahwa Iran telah menembakkan lebih dari 370 rudal balistik, dengan sekitar 30 di antaranya menghantam wilayah “Israel” secara langsung. Serangan tersebut menyebabkan 24 korban jiwa dan 592 luka-luka, terdiri dari 10 luka berat, 36 sedang, dan 546 luka ringan.
Data resmi juga menyebutkan bahwa 11 dari korban jiwa merupakan tambahan terbaru sejak tengah malam. Di antaranya, empat orang tewas di Petah Tikva dekat Tel Aviv, tiga di Haifa, satu di Bnei Brak, serta dua korban ditemukan tertimbun reruntuhan di Bat Yam. Satu korban lainnya belum teridentifikasi.
Media “Israel”, Yedioth Ahronoth, mengutip sumber medis yang menyatakan bahwa 8 orang tewas dan 287 terluka akibat serangan rudal yang menghantam wilayah tengah “Israel” pada Senin dini hari. Serangan tersebut menyebabkan keruntuhan sejumlah bangunan di Haifa dan Tel Aviv.
Upaya penyelamatan masih berlangsung, dengan tim evakuasi berupaya menjangkau warga yang masih tertimbun reruntuhan.
Kerusakan Luas di Wilayah Perkotaan dan Militer
Harian Israel Hayom melaporkan bahwa kerusakan yang terjadi “sangat besar” di kawasan metropolitan Tel Aviv. Sementara Haaretz menambahkan bahwa sejumlah rudal juga menghantam fasilitas militer dan infrastruktur strategis di kota-kota utama.
Laporan dari penyiaran nasional “Israel” menyebutkan bahwa sebuah gedung di Tel Aviv runtuh akibat serangan langsung, dengan tiga orang masih hilang di Haifa. Saluran Channel 13 mengonfirmasi bahwa kontak dengan para korban hilang belum bisa dipulihkan.
Di kawasan Gush Dan, tim penyelamat menghadapi tiga titik darurat di mana sejumlah orang diyakini masih tertimbun. Enam orang dilaporkan hilang di dua lokasi yang terkena rudal Iran, dengan situasi serupa terjadi di Haifa.
Polisi “Israel” menyatakan bahwa sejumlah besar bangunan mengalami kerusakan parah. Juru bicara kepolisian menyebut kondisi “sangat sulit” di berbagai lokasi terdampak di wilayah tengah. Komando Pertahanan Sipil melaporkan bahwa serangan rudal Iran menjangkau dari Eilat di selatan hingga Naqoura di utara, dengan sirene peringatan berbunyi di banyak wilayah, termasuk Tel Aviv.
Serangan ini disebut sebagai yang paling dahsyat sejak pecahnya konfrontasi langsung antara Iran dan “Israel” pada Jumat lalu.
Sasaran Dekat Kedutaan AS dan Kekhawatiran terhadap Tempat Perlindungan
Duta Besar Amerika Serikat untuk “Israel”, Mike Huckabee, menyatakan bahwa rudal Iran jatuh di dekat Kedutaan AS di Tel Aviv, menyebabkan kerusakan ringan namun tidak menimbulkan korban jiwa. Kedutaan dan Konsulat AS dilaporkan ditutup sementara hari ini.
Di sisi lain, laporan investigasi awal dari Channel 12 menyatakan bahwa sebuah rudal Iran menghantam langsung tempat perlindungan di Petah Tikva, menyebabkan tiga orang tewas. Media “Israel” pun mulai mempertanyakan efektivitas tempat perlindungan yang ada.
Laporan lain juga menyebutkan bahwa sejumlah warga masih terjebak di bawah reruntuhan di Haifa dan Tel Aviv, dengan tim penyelamat berjuang keras mencapai lokasi-lokasi terdampak.
Iran: Operasi Paling Kuat dan Paling Akurat
Dalam pernyataannya, Komandan Pasukan Darat Iran mengatakan bahwa pihaknya telah meluncurkan puluhan drone tempur dalam dua hari terakhir ke wilayah “Israel”.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa pihaknya melancarkan gelombang baru serangan rudal yang digambarkan sebagai “yang paling kuat dan paling menghancurkan” dibanding operasi sebelumnya. Target utama adalah pusat kendali dan sistem komando militer “Israel”.
IRGC menegaskan bahwa operasi ini menggunakan teknik baru, kecerdasan buatan, serta perangkat teknologi canggih yang memungkinkan rudal Iran menghantam sasaran dengan presisi tinggi, meski “Israel” didukung oleh sistem pertahanan udara modern buatan Amerika Serikat.
“Operasi ini membuktikan bahwa perhitungan musuh Zionis terhadap Iran keliru total,” tegas pernyataan resmi IRGC.
(Samirmusa/arrahmah.id)