BacaJuga
GAZA (Arrahmah.id) – Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis rekaman langka pada Jumat (30/5/2025) yang memperlihatkan para pejuangnya menargetkan unit penyamaran ‘Israel’ di Rafah, Gaza selatan. Unit tersebut menyamar dengan pakaian sipil dan beroperasi di bawah arahan pasukan ‘Israel’.
Video yang dibagikan di saluran Al-Qassam di Telegram itu memperlihatkan anggota unit penyamaran bergerak hati-hati melalui daerah permukiman dekat Rafah timur. Mereka menggeledah rumah-rumah sementara pesawat tempur ‘Israel’ memberikan perlindungan di udara. Menurut Al-Qassam, para agen itu sedang memindai terowongan dan pejuang perlawanan.
Beberapa saat kemudian, rekaman menunjukkan pejuang Al-Qassam meledakkan sebuah rumah yang dipasangi bom saat unit tersebut masuk, yang mengakibatkan kematian dan cedera di kalangan agen ‘Israel’.
Al-Qassam menyatakan bahwa pasukan ‘Israel’ semakin mengandalkan agen rahasia untuk mendukung invasi darat mereka. Agen-agen ini telah digunakan untuk menanam bahan peledak, mengawasi rumah-rumah, dan membantu tentara di Rafah dan wilayah lain di Gaza. Beberapa di antaranya difilmkan bepergian dengan kendaraan lapis baja sambil menyamar sebagai warga sipil.
Sumber keamanan perlawanan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu mencakup kaki tangan yang terkait dengan Yasser Abu Shahab. “Mereka bekerja sama dengan tentara pendudukan, menjarah bantuan kemanusiaan, dan memata-matai para pejuang,” kata sumber itu. “Kami menganggap mereka bagian dari pendudukan, dan mereka akan diperlakukan sebagaimana mestinya.”
Pada bulan April, media ‘Israel’ mengonfirmasi sebuah insiden serius di Rafah yang melibatkan “Yamas,” sebuah unit rahasia elit. Laporan menunjukkan banyak korban jiwa selama operasi yang gagal tersebut.
Sejak dimulainya invasi darat ‘Israel’ pada 27 Oktober 2023, faksi-faksi perlawanan Palestina telah merilis video yang memperlihatkan penyergapan, jebakan rumah, dan konfrontasi langsung. Video-video tersebut memperlihatkan bahwa mereka telah menghancurkan ratusan kendaraan militer ‘Israel’ dan menyebabkan kerugian besar bagi pasukan. (zarahamala/arrahmah.id)