JAKARTA (Arrahmah.id) – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta seluruh jemaah haji untuk segera meninggalkan Kerajaan Saudi sebelum masa berlaku visa haji mereka berakhir.
Hal ini dimaksudkan untuk menghormati peraturan dan menghindari konsekuensi hukum terkait masa tinggal di Tanah Suci melebihi batas berlaku visa.
Dikutip dari Gulf News pada Rabu (11/6/2025), Kemenhaj Saudi melalui pernyataan resminya menyebut bahwa keberangkatan tepat waktu tak hanya kewajiban hukum melainkan juga penghormatan terhadap peraturan Kerajaan dan musim haji yang terjadi setiap tahun.
“Mematuhi periode keberangkatan yang ditentukan menjaga integritas prosedur haji dan memastikan fasilitasi berkelanjutan bagi semua tamu Allah.” demikian bunyi pernyataan Kementerian tersebut.
Lebih lanjut, Saudi menekankan bahwa jemaah harus mematuhi seluruh hukum yang relevan, menggunakan visa hanya untuk keperluan haji dan menghindari keterlibatan dengan agen atau kegiatan non-resmi di luar periode yang diizinkan.
Saudi tak segan menjatuhkan sanksi dan melarang jemaah datang ke Tanah Suci dalam periode waktu tertentu jika kedapatan melanggar peraturan.
Sebagai informasi, pemerintah Saudi telah meluncurkan operasi keberangkatan yang ekstensif, dengan Direktorat Jenderal Paspor. Mereka mengerahkan staf dan teknologi canggih di seluruh titik keberangkatan internasional melalui jalur udara, darat, dan laut.
“Kami telah memobilisasi personil dan sistem keamanan untuk memastikan proses keberangkatan yang efisien dan tertib bagi para peziarah,” ungkap direktorat tersebut.
Di Kota Madinah, pemerintah setempat mulai melepas para peziarah yang berangkat melalui Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz.
Banyak yang menghabiskan waktu di kota tersebut setelah haji untuk mengunjungi Masjid Nabawi sebelum kembali ke negara masing-masing.
Demi memperlancar proses tersebut, ada program khusus yang bertujuan mengoordinasikan pemindahan dari tempat tinggal ke bandara di bawah pengawasan Komite Haji dan Kunjungan regional.
Kini, bandara mengalami lalu lintas yang signifikan selama fase pra-haji, menyambut 719.400 peziarah, hampir setengah dari semua peziarah haji yang tiba melalui udara tahun ini dengan 1.910 penerbangan dari 196 kota di 53 negara.
Angka tersebut mewakili 60 persen dari seluruh penerbangan haji yang tiba di bandara Saudi pada musim haji 2025.
(ameera/arrahmah.id)