WASHINGTON (Arrahmah.com) – Diskriminasi terhadap umat Islam terjadi hampir di seluruh Eropa dan semakin meningkat hingga ke tingkat yang mengkhawatirkan. Amerika Serikat dalam sebuah laporan tahunan mengenai hak asasi manusia, memperingatkan memburuknya penegakkan hak asasi di seluruh dunia terutama disebabkan oleh konflik yang sedang berkecamuk.
Assistant Secretary of State for Democracy, Human Rights and Labor, Michael Posner mengatakan, “Kami melihat diskriminasi terhadap umat Islam sebagai kejahatan rasial di Eropa,” katanya saat mengumumkan laporan tahunan tentang hak asasi manusia, Kamis, (11/3).
Dalam laporan yang berjudul Laporan Negara Mengenai Praktek Hak Asasi Manusia dijelaskan berbagai macam gambaran suram diskriminasi terhadap Muslim yang terjadi di negara-negara Eropa pada tahun 2009 lalu. Dalam laporan tersebut, secara khusus menyoroti kasus terbaru yang terjadi di Swiss, di mana terdapat amandemen konstitusi sah yang melarang pembangunan menara masjid.
Di Austria, menurut laporan tersebut, terjadi penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh polisi dan masyarakat yang melakukan diskriminasi terhadap umat Islam. Di samping itu juga terdapat suara-suara anti-Muslim dalam kampanye pemilu.
Di Jerman juga terdapat kecenderungan anti-Muslim. Orang-orang yang anti Muslim berusaha mencegah organisasi-organisasi Muslim untuk mendapatkan haknya yakni mengirimkan wakilnya guna mewakili komunitas mereka. Di negara tersebut, pengadilan memutuskan larangan penggunaan kerudung bagi orang-orang Muslim yang bekerja di sekolah-sekolah.
Dalam laporan tersebut juga dilaporkan terjadinya perdebatan yang terus berlanjut di parlemen negara bagian Lower Saxony atas pemeriksaan keamanan yang dilakukan polisi di masjid-masjid. Laporan itu juga memukul dua sekutu kunci AS yakni Perancis dan Inggris atas catatan paraktek hak asasi manusia yang berkaitan dengan kaum minoritas Muslim di kedua negara tersebut. (rep/arrahmah.com)
