SAHEL (Arrahmah.id) — Kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda yang aktif di wilayah Sahel, Afrika Barat, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer di Mali pada Ahad (1/6/2025) yang menewaskan 30 tentara.
Lebih dari 400 tentara dilaporkan tewas oleh militan sejak awal Mei di pangkalan-pangkalan dan kota-kota di Mali, Niger, dan Burkina Faso, wilayah yang tidak stabil dan rawan kudeta.
Kelompok militan Jama’a Nusrat ul-Islam wa al-Muslimin (JNIM) mengklaim merebut pangkalan di Boulkessi di Mali tengah, dekat perbatasan dengan Burkina Faso.
Terkait kondisi ini, militer Mali mengaku terpaksa mundur.
“Banyak orang bertempur, beberapa sampai akhir hayat mereka, untuk membela negara Mali,” kata pernyataan itu, tanpa menyebutkan jumlah korban dilansir Reuters (2/6).
Seorang juru bicara tidak menanggapi pertanyaan tentang jumlah korban, tetapi dua sumber keamanan mengatakan lebih dari 30 tentara tewas.
Seorang sumber kota di Mondoro, dekat pangkalan, mengatakan para militan “membersihkan kamp” dan banyak yang tewas.
Video yang beredar menunjukkan puluhan militan menyerbu pangkalan. (hanoum/arrahmah.id)