WASHINGTON (Arrahmah.id) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pada Ahad (15/6) bahwa Washington akan terus mendukung “Israel” dalam membela diri, namun pada saat yang sama berharap agar “Israel” dan Iran dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Berbicara kepada wartawan sebelum menghadiri KTT G7 di Kanada, Trump mengatakan bahwa “terkadang negara harus berperang terlebih dahulu sebelum bisa mencapai kesepakatan.” Ia juga menolak menjawab apakah dirinya telah meminta “Israel” menghentikan serangannya ke Iran.
Dalam wawancara terpisah dengan saluran ABC, Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat bisa saja ikut campur secara militer untuk membantu “Israel” menghancurkan program nuklir Iran. Meski begitu, ia menegaskan bahwa saat ini Washington “belum terlibat langsung dalam konflik tersebut.”
Trump juga mengatakan bahwa tidak ada tenggat waktu bagi Iran untuk duduk di meja perundingan dengan Amerika, dan bahwa dirinya terbuka jika Presiden Rusia Vladimir Putin ingin berperan sebagai mediator untuk mengakhiri konflik yang tengah berlangsung.
“Putin sudah menghubungi saya, dan kami berbicara panjang lebar soal ini,” ujar Trump. Ia juga menambahkan bahwa telah ada kontak dan pertemuan intens yang sedang berlangsung demi menghentikan eskalasi.
“Iran dan Israel harus mencapai kesepakatan, dan saya yakin kita akan sampai pada titik damai dalam waktu dekat,” ungkap Trump optimistis.
Sejak kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan kedua, Trump telah berulang kali mengancam akan menyerang Iran jika negara itu tidak segera menyepakati kesepakatan baru terkait program nuklirnya.
Namun, rencana putaran keenam perundingan tidak langsung antara Washington dan Teheran—yang semestinya digelar Ahad kemarin di Oman—dilaporkan dibatalkan setelah serangan brutal “Israel” ke Iran pada Jumat lalu.
Serangan udara besar-besaran tersebut menyasar fasilitas nuklir, situs militer, infrastruktur sipil, hingga pemukiman warga sipil, menewaskan puluhan orang, termasuk sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir.
Pihak Iran menegaskan bahwa Amerika Serikat adalah mitra “Israel” dalam agresi itu, meskipun Washington membantah tuduhan tersebut. Namun, laporan dari media AS dan “Israel” menyebutkan adanya koordinasi erat antara militer kedua negara, termasuk dalam sistem pertahanan udara untuk mencegat rudal-rudal Iran.
(Samirmusa/arrahmah.id)