JAKARTA (Arrahmah.id) – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahrudin, menyatakan dukungannya terhadap Republik Islam Iran dalam menjaga hak kedaulatan negaranya pasca-serangan Israel ke wilayah Iran beberapa waktu lalu.
Kiai Arif menegaskan bahwa MUI menyerukan perdamaian di kawasan Timur Tengah dan mengecam tindakan Israel yang dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip kedaulatan negara.
“Serangan Israel ke Iran tidak hanya merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan suatu negara yang berdaulat, melainkan juga upaya Israel untuk meraih simpati para pendukungnya akibat kegagalan Israel dalam genosida di Gaza dan beberapa wilayah Palestina lainnya,” tegas Kiai Arif dalam pernyataan tertulisnya pada Kamis (19/6/2025), dikutip dari mui.or.id.
Ia menambahkan bahwa tindakan brutal Israel di Gaza, yang menyasar warga sipil dan anak-anak tak berdosa, justru mendapatkan kecaman luas dari komunitas internasional, bukan simpati seperti yang diharapkan oleh Israel.
“Menyadari hal itu, Israel ‘banting setir’ menyerang Iran dengan alasan tidak logis yang dinilai dapat mempersatukan negara-negara pendukungnya untuk bergabung menyerang Iran,” tambahnya.
Menurut Kiai Arif, serangan balasan Iran terhadap Israel merupakan bentuk pembelaan diri atas pelanggaran kedaulatan yang dilakukan Israel.
“Bagi MUI, tindakan Iran yang menyerang Israel dalam rangka membalas serangan Israel sekaligus menjaga hak kedaulatan Iran yang dirusak oleh Israel adalah perlu didukung oleh seluruh negara pembela hak azasi, pembela cinta damai, dan pembela kedaulatan suatu bangsa yang merdeka,” ujarnya.
Ia juga menyerukan agar negara-negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dunia bersikap tegas terhadap Israel dan sekutunya.
“Negara-negara penjunjung perdamaian global hendaknya memperingatkan Israel dan negara pendukungnya bahwa upaya menyerang Iran adalah penistaan terhadap nilai-nilai demokrasi dan perdamaian dunia yang mereka junjung tinggi,” ucap Kiai Arif.
MUI, lanjutnya, mengajak seluruh umat Islam untuk tidak terprovokasi oleh isu sektarian, dan tetap menjaga solidaritas antarnegara Muslim.
“Dunia Islam tidak akan pernah terprovokasi untuk menempatkan Iran sebagai Syiah dan negara muslim selain Iran adalah Sunni yang tidak bisa rukun. Ini bukan soal Sunni dan Syiah. Ini adalah soal dukungan negara muslim kepada saudaranya di Gaza dan juga saudaranya di Iran,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Kiai Arif menekankan pentingnya menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban modern untuk melawan segala bentuk kejahatan kemanusiaan.
“Ini adalah soal bagaimana dunia menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan yang ditegakkan oleh nilai-nilai peradaban modern untuk mengenyahkan perilaku premanisme, penjajahan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan,”pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)