JAKARTA (Arrahmah.id) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan penghentian genosida yang dinilai menjadi pemicu utama eskalasi konflik bersenjata di Timur Tengah, khususnya perang antara Iran dan “Israel” yang semakin memanas usai serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran.
Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, menegaskan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM), terutama dalam situasi peperangan yang mengancam hak hidup masyarakat sipil.
“Intinya stop genosida, karena inilah penyebab perang, dan harus dunia internasional memberikan hukuman kepada ” Israel” yang melakukan genosida,” ujar Amirsyah dalam pernyataannya, Senin (23/6).
Menurut Amirsyah, pendekatan kemanusiaan dapat dilakukan melalui diplomasi dalam suasana damai, seperti dialog antarnegara dan organisasi. Namun, dalam suasana perang, membela diri adalah hak dasar setiap bangsa untuk mempertahankan eksistensinya.
“Hak untuk hidup adalah hak asasi manusia yang paling dasar, dan itu universal, melekat pada setiap individu tanpa terkecuali,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tensi konflik setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir utama di Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Dalam unggahan di media sosial, Trump menyatakan bahwa “seluruh muatan bom telah dijatuhkan pada situs utama, Fordow” menggunakan pembom siluman dengan bom penembus bunker seberat 13.500 kilogram.
AS mengklaim serangan tersebut berhasil melumpuhkan instalasi nuklir bawah tanah Iran dan semua pesawat kini telah meninggalkan wilayah udara Iran dengan selamat.
Laporan dari Associated Press menyebutkan bahwa serangan itu dilakukan atas kerja sama antara militer AS dan “Israel”. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Dalam konteks ini, MUI mendesak komunitas internasional untuk tidak tinggal diam.
“Dunia harus segera bertindak, memberikan sanksi dan menghentikan tindakan genosida yang terus dilakukan “Israel” terhadap rakyat Palestina dan mendesak solusi damai bagi kawasan,” tegas Amirsyah.
(ameera/arrahmah.id)