MOGADISHU (Arrahmah.id) — Kelompok militan Asy-Syabaab Somalia mengaku bertanggung jawab atas penembakan jatuh sebuah helikopter di dekat bentengnya di wilayah Shabelle Tengah.
Dilansir All Africa (4/6), helikopter itu sedang mengangkut pasukan penjaga perdamaian Burundi yang berada di bawah misi AUSSOM Uni Afrika dari desa Hawadley yang dilanda banjir ketika jatuh pada hari Senin.
Menurut Misi Dukungan dan Stabilisasi Uni Afrika di Somalia (AUSSOM), pesawat itu mengalami kegagalan mekanis, yang mendorong pendaratan darurat di dekat wilayah yang dikuasai oleh kelompok yang terkait dengan al Qaeda itu.
Semua personel di dalam pesawat, termasuk pilot dan pasukan, dievakuasi dengan selamat dan kemudian ditemukan dan dipindahkan ke pangkalan militer terdekat.
Helikopter itu, yang tertinggal di lokasi, kemudian ditangkap oleh militan Asy-Syabaab, yang sejak itu menyebarkan gambar reruntuhan dan mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat itu.
Sumber-sumber lokal dan pejabat Somalia tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen. AUSSOM menyatakan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kerusakan teknis dan bukan tembakan musuh.
Setelah penarikan pasukan AU, pejabat lokal melaporkan bahwa Asy-Syabaab mungkin telah memasuki kembali Hawadley, sebuah desa strategis di dekat Jowhar, ibu kota Negara Bagian Hirshabelle, tempat kelompok tersebut masih memiliki pengaruh yang signifikan.
Kareem Adebayo, Penjabat Perwakilan Khusus Ketua Komisi AU untuk Somalia, memuji pasukan Burundi atas “respons cepat dan profesional” mereka dan menegaskan kembali dukungan AU yang berkelanjutan kepada Somalia di tengah banjir yang semakin parah dan ancaman keamanan yang terus-menerus. (hanoum/arrahmah.id)