Oleh Devita Putri Utami, S.Ds | Pemerhati Generasi
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan masyarakat. Karena proses kehidupan adalah proses pendidikan dan sebaliknya proses pendidikan juga merupakan proses kehidupan. Namun sayang, fakta hari ini banyak yang mengeluh dalam mendidik anak. Salah satunya orang tua. Saat ini orang tua justru dihadapkan dengan berbagai tantangan yang terjadi dalam mendidik anak khususnya di tengah perkembangan digital yang begitu pesat.
Sebagaimana dilansir dari Republika.co.id (Selasa, 12/06/2025) menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki era millenial, jaringan internet ada di mana-mana. Diperlukan pendekatan khusus untuk mendidik mahasiswa era millenial. Teknologi modern telah mengubah hampir semua aspek kehidupan kita, termasuk dunia pendidikan.
Meskipun memiliki manfaat yang tak terhitung, teknologi juga membawa dampak negatif yang mencengangkan, terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu dampak negatif dari teknologi dalam pendidikan adalah penyebaran berita palsu atau hoaks.
Dengan mudahnya untuk berbagi informasi di media sosial dan platform online, seringkali informasi yang tidak berdasar dan tidak akurat tersebar dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpercayaan dalam hal-hal yang seharusnya dipahami dengan benar.
Pendidikan sangatlah penting, dengan adanya pendidikan yang berkualitas dapat dipastikan akan lahir masyarakat dan bangsa yang berkualitas. Sebaliknya manakala pendidikan yang ada tidak berkualitas, akan lahir masyarakat yang kehidupannya jauh dari standar hidup bangsa yang cerdas dan berkualitas.
Lalu bagaimana dengan realita pendidikan saat ini? Apakah pendidikan hari ini sudah berkualitas?
Budaya Kapitalis telah Merambah Dunia Pendidikan
Adapun terkait konsep pendidikan untuk semua (education for all) yang merupakan konsep yang berisikan semangat pemenuhan rasa dan keadilan masyarakat dalam pendidikan. Maka seharusnya pendidikan adalah mutlak yang harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, semestinya tak ada lagi rakyat yang tidak mengenyam pendidikan. Dengan diterapkannya sistem kapitalisme berimbas pada mahalnya biaya pendidikan serta perekonomian yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan sulitnya menempuh pendidikan.
Kemudian, adanya faktor teknologi yang terus berkembang menuntut untuk terus diikuti ditambah lagi tak adanya filter di dalamnya sehingga benar salah, baik dan buruknya harus kita sendiri yang memilih. Ini terjadi karena sistem pemerintahan Republik Indonesia adalah sistem yang berdasarkan konstitusi dan tidak absolut karena memang hari ini Indonesia menganut asas demokrasi sebagai landasan hukum dan politiknya. Namun hari ini kita tidak bisa berbuat apa-apa, yang katanya pemerintahan tidak sewenang-wenang tapi nyatanya kita harus demo dulu baru pemerintah bertindak bahkan bisa tidak di dengar sama sekali.
Islam Menyolusi Mendidik Generasi
Pendidikan anak muda adalah investasi jangka panjang. Generasi muda ini akan membawa umat Islam ke arah yang lebih baik dan menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Tujuan dari pendidikan dalam Islam adalah mencetak generasi yang mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana tujuan diutusnya Rasulullah ﷺ.
Islam sangat menekankan pentingnya pendidikan. Rasulullah SAW bersabda, ”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.“ (HR. Ibnu Majah). Kita tau dan paham bahwa pendidikan agama sangat penting di dalam kehidupan saat ini lalu dimana peran pemerintah? Ironinya pemerintah hari ini malah ingin menghapuskan pelajaran agama Islam. Akankah kita bisa beharap dengan pemerintahan dan sistem hari ini.
Tentunya sebagai seorang muslim, kita butuh diatur dengan sistem Islam yakni Khilafah yang di dalamnya semua aturan Islam bisa diterapkan. Negara di dalam Islam hadir dalam rangka mengurusi berbagai urusan umat. Sehingga seorang penguasa yakni khalifah beserta para aparat yang membantunya memastikan apakah semua kebutuhan rakyat baik muslim ataupun non muslim sudah terpenuhi dengan baik.
Dalam sistem pemerintahan islam mengatur pembangunan infrastruktur, pengadaan moda transportasi dengan segala kelengkapannya adalah tanggung jawab negara, peran negara tidak dibenarkan direduksi sebatas regulator dan fasilitator saja. Penguasa akan hadir mengurusi kemaslahatan umat tidak seperti sekarang masyarakat menjadi korban kezaliman pemerintah.
Maka sudah seharusnya saat ini semua permasalahan dalam hidup dapat diselesaikan dengan syariat Islam. Insya Allah dengan diterapkannya aturan Islam diseluruh aspek kehidupan mulai dari bidang ekonomi, sosial, politik, dan pendidikan maka rakyat akan dapat merasakan kesejahteraan, keamanan dan tentukan akan mencetak generasi-generasi yang unggul di masa mendatang.
Wallahu’alam bis shawwab