GAZA (Arrahmah.id) – Presiden ‘Israel’ Isaac Herzog mengatakan pada Selasa (24/6/2025) bahwa “pagi ini terasa menyakitkan,” mengacu pada penyergapan yang dilakukan oleh pejuang perlawanan Palestina di Khan Yunis, Gaza selatan, yang menewaskan satu perwira dan enam tentara ‘Israel’.
Herzog menggambarkan situasi di Gaza sebagai “sangat sulit,” seraya menambahkan, “pertempurannya sengit, dan bebannya sangat berat.”
Pemimpin oposisi Yair Lapid juga menyampaikan nada serupa, menyatakan, “Ini adalah pagi yang sangat berat dan kemarin adalah bencana besar yang merenggut nyawa tujuh prajurit kami di Gaza selatan.”
Media ‘Israel’ memberikan laporan terperinci mengenai apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Menurut Radio Militer ‘Israel’, laporan pertama tentang insiden itu diterima pada pukul 17.30 waktu setempat, Selasa. Laporan itu menyebutkan bahwa sebuah kendaraan lapis baja jenis Puma, milik korps teknik tempur tentara ‘Israel’, terbakar hebat setelah ledakan dahsyat.
Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa seorang pejuang perlawanan Palestina berhasil mendekati kendaraan tersebut dan menempelkan alat peledak. Bom itu meledak, membakar kendaraan dan menjebak para tentara di dalamnya.
Tim pemadam kebakaran militer segera dikerahkan ke lokasi dan berupaya memadamkan api, namun usaha mereka gagal. Sebuah buldoser militer jenis D9 kemudian digunakan untuk menimbun kendaraan dengan pasir dalam upaya memadamkan api, tetapi api tetap tak bisa dikendalikan.
Akhirnya, karena tidak ada pilihan lain, diputuskan di lapangan untuk menarik kendaraan tersebut, yang masih dalam kondisi terbakar, ke Jalan Salahuddin di Khan Yunis dan selanjutnya ke luar wilayah Gaza. Ketujuh tentara tetap berada di dalam kendaraan saat ditarik keluar.
Baru setelah kendaraan melintasi perbatasan ke wilayah ‘Israel’, api akhirnya bisa dipadamkan sepenuhnya. Helikopter evakuasi dan tim darurat telah dipanggil ke lokasi, namun tidak ada korban yang berhasil diselamatkan.
Radio Militer ‘Israel’ juga menyebut bahwa proses identifikasi jenazah para tentara memakan waktu berjam-jam. Keluarga korban baru diberi kabar pada malam harinya setelah proses identifikasi selesai dilakukan.
Rekaman dari lokasi kejadian, yang diidentifikasi berada di dekat Sekolah Al-Aqsa di kota Al-Qarara, timur Khan Yunis, menunjukkan dampak serangan penyergapan tersebut, di mana kendaraan militer Israel menjadi sasaran dan para pejuang perlawanan terlibat kontak senjata dengan pasukan pendudukan.
Meskipun pasukan ‘Israel’ telah menghancurkan sebagian besar wilayah Khan Yunis dan memiliki kekuatan militer yang besar, perlawanan Palestina masih mampu memberikan pukulan berat. Pertempuran Selasa tersebut menjadi salah satu yang paling mematikan bagi militer ‘Israel’ dalam beberapa bulan terakhir.
Surat kabar ‘Israel’ Yedioth Ahronoth juga melaporkan insiden ini. Berdasarkan penyelidikan awal, kendaraan terbakar dengan para tentara masih di dalamnya, dan tentara ‘Israel’ baru berhasil memadamkan api setelah kendaraan itu mencapai wilayah ‘Israel’. Helikopter evakuasi yang dikirim ke lokasi pun kembali tanpa membawa korban, karena tak satu pun dari mereka yang selamat.
Surat kabar itu juga menyebut bahwa para pejuang yang menanam alat peledak baru ditemukan keesokan paginya. Media ‘Israel’ lainnya melaporkan terjadi baku tembak hebat di lokasi, di mana pasukan perlawanan Palestina menembaki tim penyelamat.
Media ‘Israel’ juga mengonfirmasi bahwa setidaknya 16 tentara lainnya terluka dalam penyergapan dan pertempuran susulan, menyebut peristiwa ini sebagai “insiden paling sulit yang dialami tentara dalam beberapa bulan terakhir.”
Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyatakan bahwa pasukannya telah melancarkan penyergapan kompleks yang menargetkan pasukan ‘Israel’ dan berhasil menewaskan serta melukai sejumlah tentara di Khan Yunis.
Yang menarik, penyergapan ini terjadi bersamaan dengan berakhirnya konfrontasi militer antara Iran dan ‘Israel’. Militer ‘Israel’ baru saja mengumumkan fokus baru terhadap operasi di Gaza.
Insiden ini menunjukkan bahwa, meskipun kampanye militer ‘Israel’ berlangsung sangat intensif, perlawanan Palestina masih bertahan dan tetap mampu memberikan serangan balasan yang signifikan. (zarahamala/arrahmah.id)