GAZA (Arrahmah.id) – Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer dari Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyatakan bahwa pemerintah penjajah ‘Israel’ sedang menipu rakyatnya sendiri dan menolak mengakui kenyataan bahwa mereka melemparkan para tentaranya ke dalam lumpur Gaza demi tujuan-tujuan politik yang ilusi belaka.
Dalam serangkaian cuitannya, Abu Ubaida menegaskan bahwa para pejuang Al-Qassam menunjukkan contoh keberanian dan ketangguhan yang luar biasa. Menurutnya, rangkaian serangan penyergapan terakhir merupakan “cuplikan sejarah hidup” yang membuktikan bahwa para mujahid mereka adalah pejuang kemerdekaan paling berani dan rela berkorban di era modern ini.
Ia pun memperingatkan bahwa “peti mati dan jenazah tentara musuh akan menjadi pemandangan yang terus berulang selama agresi dan perang kriminal ‘Israel’ terhadap rakyat kami masih berlanjut.”
Sebelumnya, Al Jazeera menayangkan cuplikan video yang menunjukkan momen saat dua kendaraan pengangkut pasukan ‘Israel’ dihantam serangan pada Selasa (24/6/2025), di Kota Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Serangan itu menewaskan tujuh tentara, termasuk satu perwira, serta melukai beberapa lainnya.
Insiden tersebut terjadi di kawasan Ma’an yang dikuasai pasukan pendudukan ‘Israel’, dan menjadi pukulan telak bagi militer ‘Israel’. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut hari itu sebagai “hari yang berat”, sementara Presiden Isaac Herzog menyebutnya sebagai “hari yang menyakitkan”.
Gagal memadamkan kendaraan terbakar
Setelah kedua kendaraan militer itu diledakkan, militer ‘Israel’ mengirimkan tim pemadam kebakaran ke lokasi. Namun, sebagaimana dilaporkan oleh radio militer ‘Israel’, upaya mereka untuk memadamkan kobaran api tidak membuahkan hasil.
Sebuah buldoser militer jenis D9 turut dikerahkan dan menimbun kendaraan tersebut dengan pasir, dalam upaya terakhir untuk memadamkan api, namun semua usaha tetap gagal.
Akhirnya, diambil keputusan di lapangan untuk menarik kendaraan yang masih terbakar itu keluar dari lokasi. Kendaraan itu pun ditarik menuju Jalan Salahuddin di Khan Younis, dan kemudian dibawa ke luar wilayah Jalur Gaza, sementara tujuh tentara ‘Israel’ yang gugur masih berada di dalamnya. (zarahamala/arrahmah.id)