ALJIR (Arrahmah.id) — Ribuan orang dari sejumlah negara Afrika memulai konvoi menuju Jalur Gaza, Palestina. Mereka menggunakan bus, berusaha menembus blokade Israel di Gaza. Israel melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret, menyebabkan sekitar 2 juta warga Palestina di wilayah kantong tersebut kelaparan.
Akun Eye of Palestina di X mengunggah video keberangkatan ribuan orang dari Tunisia dan Aljazair dengan sejumlah bus. Para peserta konvoi mengibarkan bendera Palestina dan memakai keffiyeh sebagai simbol perlawanan.
“Dengan nyawa, dengan darah, kami datang wahai Palestina,” teriak mereka dari dalam bus, dikutip dari Middle East Monitor (9/6/2025).
Para peserta konvoi ini tidak hanya para pria,, tetapi juga terlihat sejumlah perempuan.
“Bus-bus mulai beroperasi. Dari Tunisia, Karavan Al-Soumoud memulai perjalanan bersejarahnya ke Gaza.”
“Kerumunan bersorak, bendera berkibar, suara-suara bersahut-sahutan – warga Tunisia dan Aljazair bahu-membahu, hati berkobar karena solidaritas,” lanjutnya.
“Ini lebih dari sekadar konvoi. Ini pawai rakyat. Raungan dari Maghreb bergema sampai ke Rafah.
Mereka hanya membawa keyakinan. Hanya cinta untuk Palestina.”
Maghreb adalah negara-negara Afrika Barat dan Utara yang terdiri dari Aljazair, Libya, Mauritania, Maroko, dan Tunisia.
Sementara itu, konvoi darat besar-besaran menuju Gaza ini melibatkan sekitar 7.000 orang berasal dari Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, dan Libya. Mereka ingin bergabung dengan aktivis yang berada dalam kapal Madleen yang juga berusaha menembus blokade Israel menuju Gaza.
“Salah satu upaya utama, yang diberi nama “Konvoi Keteguhan Hati dari Tunisia ke Rafah,” akan melibatkan para aktivis Tunisia yang memulai perjalanan darat melalui Libya, dengan tujuan tiba di perbatasan Rafah pada tanggal 9-10 Juni. Konvoi tersebut bertujuan untuk “menerebos pengepungan” di Gaza dan mengirimkan bantuan medis kepada penduduknya,” tulis akun tersebut.(hanoum/arrahmah.id)