GAZA (Arrahmah.id) – Surat kabar ‘Israel’ Haaretz mengungkapkan rincian baru terkait pembantaian yang dilakukan oleh tentara ‘Israel’ terhadap para tenaga medis di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Dalam investigasi yang dipublikasikan, disebutkan bahwa tentara ‘Israel’ menembaki mobil-mobil ambulans di Rafah, meskipun mereka sudah mengetahui sebelumnya bahwa kendaraan tersebut sedang dalam perjalanan. Serangan brutal ini berlangsung selama tiga setengah menit.
Investigasi itu juga menunjukkan bahwa tembakan dilepaskan dari jarak sangat dekat (jarak nol), dan para tentara bahkan mengganti beberapa magasin peluru selama penembakan langsung terhadap para tenaga medis, meskipun mereka telah mencoba mengidentifikasi diri sebagai pekerja kemanusiaan. Hal ini menunjukkan adanya unsur kesengajaan dari pihak militer ‘Israel’.
Haaretz menambahkan bahwa kendaraan-kendaraan ambulans itu bergerak di jalur yang seharusnya tidak memerlukan koordinasi sebelumnya.
Bahan-bahan lapangan yang digunakan dalam investigasi juga mengungkap adanya ketidakakuratan dalam penyampaian informasi kepada para komandan, serta menyoroti apa yang disebut sebagai “perilaku operasional yang berbahaya” yang dilakukan oleh para tentara saat eksekusi berlangsung.
Sejak 7 Oktober 2023, pasukan pendudukan ‘Israel’ telah membunuh 27 tenaga medis Palestina saat mereka menjalankan tugas kemanusiaan mereka, menurut Anadolu Agency.
Sebelumnya, New York Times juga menerbitkan rekaman video dari ponsel salah satu tenaga medis, yang kemudian ditemukan di dalam kuburan massal di Rafah, yang membantah klaim militer ‘Israel’ bahwa mobil-mobil ambulans “bergerak secara mencurigakan” tanpa lampu atau tanda darurat.
Surat kabar tersebut menambahkan bahwa video tersebut dengan jelas menunjukkan keberadaan ambulans dan truk pemadam kebakaran yang membawa tim medis dan pertahanan sipil. Terlihat bahwa lampu darurat pada kendaraan-kendaraan itu menyala saat mereka diserang oleh tentara ‘Israel’.
Pada 30 Maret lalu, Palang Merah Palestina mengumumkan bahwa mereka telah mengevakuasi 14 jenazah dari lokasi serangan udara ‘Israel’ di Rafah, yang terjadi sekitar sepekan sebelumnya. Dari jumlah itu, delapan adalah anggota tim medis, lima dari pertahanan sipil, dan satu staf dari sebuah lembaga PBB.
‘Israel’ telah membunuh 27 orang dari Palang Merah selama mereka menjalankan misi kemanusiaan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Sementara itu, pasukan pendudukan ‘Israel’ terus menggempur rumah-rumah, tenda pengungsian, rumah sakit, dan sekolah penampungan di Gaza, melanjutkan pembantaian terhadap warga sipil yang telah berlangsung lebih dari satu setengah tahun.
Dengan dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat, ‘Israel’ terus melanjutkan genosida terhadap rakyat Gaza, yang telah merenggut nyawa puluhan ribu warga sipil, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. (zarahamala/arrahmah.id)