TEL AVIV (Arrahmah.id) — Otoritas “Israel” melaporkan bahwa Iran meluncurkan rentetan rudal dalam jumlah besar ke wilayah mereka, menjadikannya sebagai serangan rudal terbesar dalam dua hari terakhir. Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (19/6), Front Dalam Negeri “Israel” menyatakan telah mendeteksi sejumlah rudal yang ditembakkan dari Iran dan sirene peringatan berbunyi di berbagai kota.
Militer “Israel” memerintahkan warga dua desa yang berdekatan dengan fasilitas nuklir untuk segera mengungsi, seraya mengumumkan akan segera melakukan serangan balasan. Sirene peringatan kembali berbunyi di Tel Aviv dan sejumlah kota di wilayah utara, seperti Galilea, memperingatkan potensi serangan drone. Otoritas menyerukan kepada warga untuk segera berlindung di tempat penampungan.
Radio militer “Israel” melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan antara 20 hingga 30 rudal dalam 48 jam terakhir. Media-media “Israel” mengabarkan bahwa jumlah korban luka akibat serangan ini telah meningkat menjadi 50 orang.
Serangan tersebut dilaporkan menghantam langsung beberapa kota besar seperti Tel Aviv, Ramat Gan—lokasi Bursa Efek “Israel”, Holon, dan Be’er Sheva. Sementara itu, kantor berita Iran Fars menyebutkan bahwa Teheran juga mengerahkan drone dalam serangan ini.
Kanal 12 “Israel” melaporkan bahwa ledakan besar terdengar di wilayah metropolitan Tel Aviv, dan terjadi luka-luka di berbagai lokasi. Radio militer menyebutkan sekitar 15 orang terluka di Ramat Gan, sementara Rumah Sakit Wolfson menerima 16 korban luka, 3 di antaranya dalam kondisi kritis akibat hantaman rudal di Holon.
Layanan medis darurat “Israel” menyatakan telah menerima laporan dari berbagai lokasi jatuhnya rudal.
Juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran menyampaikan kepada radio resmi “Israel” bahwa terjadi serangan langsung di pusat Tel Aviv dan Be’er Sheva, serta adanya kekhawatiran korban yang terjebak di bawah reruntuhan dan risiko runtuhnya bangunan.

Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa lima lokasi di wilayah metropolitan Tel Aviv mengalami kerusakan besar dan kebakaran masih berlangsung.
Media “Israel” menyebutkan bahwa rudal Iran menghantam langsung Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva, menyebabkan sejumlah korban luka dan runtuhnya satu gedung di kompleks rumah sakit tersebut. Rumah sakit ini juga diketahui menangani tentara yang terluka dalam pertempuran di Gaza.
Sumber Fars menyebutkan bahwa target sebenarnya adalah markas intelijen militer “Israel” yang terletak di dekat Rumah Sakit Soroka. Menurut laporan itu, infrastruktur militer di lokasi tersebut rusak berat, dan rumah sakit terkena dampaknya akibat gelombang ledakan.
Disebutkan pula bahwa fasilitas tersebut menjadi pusat operasi bagi ribuan tentara serta sistem komando digital dan perang siber. Namun, Wakil Menteri Luar Negeri “Israel” membantah bahwa lokasi tersebut adalah pangkalan militer, dan menyatakan bahwa Iran menembakkan rudal balistik langsung ke rumah sakit, bukan ke basis militer.
Serangan juga menghantam gerbang masuk pemukiman ilegal Ariel—salah satu yang terbesar di wilayah Tepi Barat. Sementara itu, serangan drone juga dikabarkan menyasar kawasan Lembah Yordan.
Sebagai tanggapan, militer “Israel” memerintahkan warga sipil, pekerja, dan seluruh penghuni di dua kota Iran—Arak dan Khondab—yang dekat dengan fasilitas nuklir untuk segera meninggalkan area tersebut karena akan menjadi target serangan militer.
Media Iran juga melaporkan terdengarnya suara ledakan dan aktifnya sistem pertahanan udara di kota Karaj, barat Teheran. Televisi nasional Iran menyatakan bahwa “Israel” telah menyerang wilayah sekitar fasilitas air berat Khondab di Iran tengah pada Kamis pagi.
(Samirmusa/arrahmah.id)