KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Dalam sikap politik terbaru mereka, Malaysia dan Kirgistan telah menekankan upaya bersama untuk mengintegrasikan kembali Afghanistan ke dalam komunitas internasional, dengan mengatakan bahwa proses ini sangat penting untuk stabilitas regional.
Menurut kantor berita nasional Malaysia, Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim menyatakan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Presiden Kirgistan Sadyr Japarov bahwa kedua negara memiliki pandangan yang sama mengenai penerimaan Afghanistan ke dalam komunitas global.
Meskipun Imarah Islam Afghanistan telah menjalin hubungan dengan beberapa negara selama empat tahun terakhir, belum ada negara yang mengakuinya secara resmi, lansir Tolo News (26/6/2025).
Anwar Ibrahim mengatakan dalam konferensi pers tersebut: “Saya berbagi pandangan Anda tentang hal itu, karena sebagai negara yang lebih dekat dengan Afghanistan, Anda (Republik Kirgistan) memiliki pemahaman yang lebih baik, dan kami pasti akan mendapat manfaat dari saran dan pandangan Anda tentang hal ini.”
Sementara itu, para ahli politik dan hubungan internasional menegaskan bahwa jika pemerintah Afghanistan saat ini menginginkan integrasi dengan komunitas internasional, mereka harus memenuhi beberapa tuntutan yang sah dari komunitas global.
Analis politik Fazel Rahman Oria menyatakan: “Jika kedua negara ini memperluas dan mempertahankan kegiatan diplomatik dan lobi mereka secara global, hal ini tentu saja akan berdampak, dan Afghanistan secara bertahap dapat menjadi anggota aktif dari komunitas global.”
Pakar hubungan internasional Najib Rahman Shamal mengatakan: “Kami berharap pemerintah sementara dapat menciptakan semua kondisi yang diperlukan bagi hubungan Afghanistan dengan komunitas global untuk menyelesaikan tantangan dan masalah, karena bantuan internasional dapat sangat membantu Afghanistan di saat-saat yang sensitif.”
Analis politik Saleem Paigir menambahkan: “Malaysia adalah salah satu negara Islam utama yang dapat membantu kami berintegrasi dengan komunitas global dalam lingkup pengaruhnya. Demikian juga, Kirgistan, yang terletak di Asia Tengah, dapat melakukan lobi di sana dan membantu mendekatkan rakyat Afghanistan dengan Rusia, Cina, dan republik-republik Asia Tengah.”
Hal ini terjadi karena Imarah Islam Afghanistan secara konsisten menekankan keinginannya untuk menjalin hubungan baik dengan semua negara. Terlepas dari pernyataan-pernyataan ini, belum ada negara yang mengakui pemerintah sementara, meskipun beberapa negara telah memulai keterlibatan terbatas. (haninmazaya/arrahmah.id)