JAKARTA (Arrahmah.id) – Sebuah wawancara yang jarang terjadi dan penuh kejutan baru saja terjadi di Malaysia. Dokter dan influencer ternama asal Indonesia, dr. Richard Lee, mewawancarai dai internasional Dr. Zakir Naik dalam podcast pertamanya yang tayang di kanal YouTube resmi dr. Richard. Dalam perbincangan santai namun penuh makna itu, Dr. Zakir Naik membuka banyak hal, termasuk mengapa ia dicap ekstremis oleh pemerintah India dan memilih hijrah ke Malaysia.
Wawancara ini menjadi viral karena kejujuran dan gaya bertutur Dr. Zakir yang lugas namun lembut. Ia mengungkapkan alasan utama mengapa dirinya ditakuti oleh pemerintah India.
“Kalau saya hanya terkenal di kalangan Muslim, pemerintah India tidak akan masalah. Tapi karena banyak non-Muslim, terutama dari kalangan Hindu, mulai mencintai saya, mengikuti ceramah saya, bahkan ada yang masuk Islam… itulah yang membuat mereka takut,” ungkapnya.
Menurut Dr. Zakir, ceramah-ceramahnya tidak hanya membuka pemahaman kaum Muslimin tentang Islam, tetapi juga menyentuh hati non-Muslim yang selama ini tidak memahami agama mereka sendiri. Ia mengisahkan banyak warga Hindu yang mengakui bahwa mereka belajar lebih banyak tentang Hindu dalam dua jam ceramah Zakir Naik dibanding 40 tahun hidup mereka sebelumnya.
Soal Label “Ekstremis” dan Tuduhan Terorisme
Ketika ditanya soal label “ekstremis” yang disematkan padanya, Dr. Zakir menjawab dengan santai namun tajam.
“Saya ekstremis dalam hal kasih sayang, kejujuran, dan kedermawanan. Saya ekstremis dalam mengikuti ajaran Al-Qur’an dan Sunnah,” tegasnya. Menurutnya, menjadi Muslim sejati justru berarti mengikuti ajaran Islam secara total, bukan setengah-setengah.
Terkait tuduhan bahwa dirinya mendanai organisasi teror, Dr. Zakir menyebutnya sebagai kebohongan besar yang tidak pernah dibuktikan dengan bukti nyata. Ia mengingatkan publik untuk tidak langsung percaya pada berita media, apalagi yang bersumber dari pihak-pihak yang memusuhi dakwah Islam.
“Saya tidak pernah memberikan satu sen pun pada organisasi teroris manapun. Itu semua fitnah,” ujarnya mantap.
Hidup Sederhana Meski Kaya Raya
Meski memiliki belasan bisnis pribadi yang menghasilkan jutaan dolar per tahun, Dr. Zakir memilih hidup sangat sederhana. Ia dan istrinya hanya menghabiskan sekitar 500 dolar AS per bulan untuk kebutuhan pribadi.
“Saya bisa saja hidup mewah. Tapi saya memilih hidup seperti Nabi dan para sahabat. Mobil saya hanya Toyota Camry, padahal saya punya bisnis rental mobil mewah seperti Rolls-Royce dan Lamborghini,” kata dia.
Dr. Zakir juga menegaskan bahwa ia tidak pernah mengambil bayaran untuk setiap ceramahnya. Bahkan tiket pesawat dan akomodasi pun ditanggungnya sendiri, kecuali dalam acara kenegaraan.
Malaysia, Tempat Hijrah Terbaik
Dr. Zakir menyebut Malaysia sebagai negara terbaik di dunia bagi Muslim saat ini. Bukan hanya karena Islam diakui sebagai agama resmi negara, tetapi juga karena sistem keuangan syariah yang kuat dan kebebasan menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
“Perdana Menteri Malaysia bahkan berani secara terbuka membela Hamas dan Palestina. Negara mana yang berani seperti itu hari ini?” ujarnya bangga.
Ia menambahkan bahwa tak banyak negara Muslim di dunia yang bebas dari kontrol asing. Malaysia, menurutnya, adalah pengecualian langka yang patut disyukuri.
Wawancara lengkap Dr. Richard Lee bersama Dr. Zakir Naik dapat disaksikan di kanal YouTube dr. Richard. Podcast tersebut menjadi momentum penting yang menampilkan sisi lain dari seorang dai besar yang selama ini hanya dikenal lewat panggung ceramah.
(Samirmusa/arrahmah.id)