GAZA (Arrahmah.id) – Pada Senin (23/6/2025), Saraya Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina, merilis rekaman video yang menunjukkan serangan terhadap markas militer ‘Israel’ dan unit pasukan khusus ‘Israel’ yang bersembunyi di dalam sebuah rumah di wilayah utara Khan Yunis, Gaza selatan.
Dalam video tersebut, Saraya Al-Quds menyatakan bahwa mereka berhasil menargetkan pusat komando dan kendali militer ‘Israel’, serta pasukan khusus yang bersembunyi, menggunakan rudal berpemandu anti-bunker.
Rekaman menunjukkan proses pemantauan yang sangat cermat terhadap sebuah rumah yang dijadikan tempat berlindung oleh pasukan ‘Israel’, dengan kendaraan dan tank tempur ‘Israel’ mengelilingi lokasi, beberapa dalam posisi siaga, sebagian lainnya dalam pergerakan.
Tayangan itu juga menampilkan keterlibatan gabungan antara pejuang Saraya Al-Quds dan Brigade An-Nashir Salahuddin (sayap militer Komite Perlawanan Rakyat), yang sedang mempersiapkan peluncuran rudal anti-kendaraan “Fagot” dan “Malutka” buatan Rusia.
Dua rudal yang diluncurkan dilaporkan mengenai sasaran dengan akurat, memicu kepulan asap besar di lokasi serangan.
Beberapa hari sebelumnya, Saraya Al-Quds juga mengumumkan serangan gabungan serupa ke arah markas militer ‘Israel’ dan unit khusus yang bersembunyi di wilayah barat sebuah masjid di utara Khan Yunis, menggunakan rudal jenis yang sama.
Dalam pernyataannya, Saraya Al-Quds menyebut bahwa serangan itu menimbulkan kerugian langsung di pihak ‘Israel’, hingga mendorong helikopter tempur Israel untuk mendarat di lokasi dengan perlindungan tembakan gencar dan bom asap. Mereka juga menyatakan telah memantau proses evakuasi korban luka dan tewas dari lokasi serangan.
Sejak dimulainya invasi darat ‘Israel’ pada 27 Oktober 2023, kelompok-kelompok perlawanan di Gaza secara konsisten mendokumentasikan serangan-serangan mereka terhadap pasukan dan kendaraan militer ‘Israel’ di berbagai front pertempuran.
Strategi penyergapan menjadi andalan, yang seringkali berujung pada kerugian besar di pihak militer ‘Israel’, baik dari segi personel maupun kendaraan tempur. Selain itu, faksi-faksi perlawanan juga terus melakukan serangan rudal jarak menengah dan jauh ke kota-kota serta permukiman ‘Israel’, memperluas tekanan di medan tempur dan wilayah ‘Israel’ sendiri. (zarahamala/arrahmah.id)