MOSKOW (Arrahmah.id) – Rusia dan Ukraina telah memulai proses pertukaran ratusan tawanan perang. Kelompok pertama tahanan Rusia yang berusia di bawah 25 tahun telah dipindahkan ke Belarusia dan menerima perawatan medis.
Pertukaran ini dilakukan berdasarkan kesepakatan antara perwakilan dari Kiev dan Moskow pada awal bulan ini. Pada fase ini, para tawanan perang yang berusia di bawah 25 tahun dari kedua belah pihak dikembalikan ke negara masing-masing.
Seorang warga Rusia yang dikembalikan, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan: “Saya sangat senang, tidak bisa mengungkapkan emosi dengan kata-kata.”
Seorang tahanan Rusia lainnya yang dibebaskan mengatakan: “Kami berharap semuanya (konflik antara Rusia dan Ukraina) segera berakhir, kemenangan akan menjadi milik kami dan semua orang akan kembali ke rumah bersama keluarga.”
Presiden Ukraina juga mengonfirmasi bahwa beberapa tahanan yang ditahan Rusia sejak awal perang telah dibebaskan, lansir Tolo News (10/6/2025).
Warga Ukraina yang dibebaskan dipindahkan ke rumah sakit di Ukraina utara untuk pemeriksaan medis setelah kembali ke rumah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan: “Hari ini, pertukaran dimulai -tahap pertama dari kesepakatan yang dicapai di Istanbul. Akan ada beberapa tahap- setidaknya, inilah yang telah didiskusikan dengan pihak Rusia. Pertukaran ini mencakup mereka yang terluka, terluka parah, dan mereka yang berusia 25 tahun ke bawah. Proses pertukaran ini diperkirakan akan berlangsung lebih dari satu hari. Detail dari proses ini cukup sensitif. Itulah mengapa saat ini informasi yang diberikan lebih sedikit dari biasanya. Saya berterima kasih kepada semua orang yang membantu melaksanakan pertukaran dan bekerja untuk memastikan bahwa semua orang kami dapat kembali ke rumah – rumah dari penahanan Rusia.”
Seorang warga negara Ukraina yang dibebaskan berkata: “Halo ibu! Saya sudah pulang. Saya telah kembali ke rumah dan tanah air saya, ibu. Saya tak sabar menunggu. Terima kasih untuk semuanya, dan saya tak sabar untuk bertemu dengan ibu.”
Pertukaran ini merupakan hasil dari pembicaraan langsung antara pejabat Rusia dan Ukraina di Istanbul pada 2 Juni lalu, di mana disepakati bahwa setidaknya 1.200 tawanan perang dari kedua belah pihak akan dipertukarkan, dan ribuan jasad tentara akan dipulangkan.
Meskipun kedua belah pihak belum merilis jumlah pasti tahanan yang dipertukarkan pada fase ini, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan dalam sebuah siaran pers bahwa jumlah personel militer yang sama dipertukarkan di kedua belah pihak. (haninmazaya/arrahmah.id)