GAZA (Arrahmah.id) – Program Pangan Dunia (WFP) milik PBB melaporkan bahwa pada Rabu (28/5/2025), “gelombang orang kelaparan” menyerbu salah satu gudang penyimpanan bantuannya di wilayah tengah Jalur Gaza. Laporan awal menyebutkan dua orang tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Dalam pernyataannya, WFP menekankan bahwa “Gaza sangat membutuhkan peningkatan segera dalam bantuan pangan. Ini satu-satunya cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka tidak akan mati kelaparan.”
Sementara itu, utusan khusus PBB untuk Timur Tengah, Sigrid Kaag, menyatakan bahwa penduduk Gaza “berhak atas lebih dari sekadar bertahan hidup.” Berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB, Kaag mengatakan bahwa “sejak dimulainya kembali kekerasan di Gaza, kehidupan sipil yang sudah mengerikan kini semakin jatuh ke dalam jurang.”
Ia menyerukan gencatan senjata dan pembebasan para tawanan, sambil menambahkan, “ketika kami berbicara dengan sesama manusia di Gaza, kata-kata seperti empati, solidaritas, dan dukungan seakan kehilangan maknanya.”
Pada hari yang sama, ribuan warga Palestina yang mengungsi tampak mengangkut karung bantuan makanan setelah menyerbu gudang WFP di Deir el-Balah, wilayah tengah Gaza, pemandangan memilukan yang menggambarkan desperasi warga yang kelaparan.
Sejak 7 Oktober 2023, ‘Israel’ dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, telah melancarkan perang yang disebut banyak pihak sebagai genosida terhadap warga Gaza. Serangan brutal ini telah menewaskan dan melukai lebih dari 177.000 warga Palestina, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, serta meninggalkan lebih dari 11.000 orang hilang.
Dunia kini menyaksikan sebuah tragedi kemanusiaan yang tak terperi, sementara seruan untuk keadilan dan penghentian kekejaman terus menggema dari berbagai penjuru dunia. (zarahamala/arrahmah.id)