COLORADO (Arrahmah.id) — Sebanyak enam orang terluka akibat serangan di luar Pearl Street Mall, Boulder, Colorado, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (1/6/2025). Serangan itu terjadi saat sekelompok pendukung Israel menggelar aksi untuk menarik perhatian terhadap sandera yang ditahan di Gaza.
Dilansir Reuters (2/6), FBI mengidentifikasi Mohamed Sabry Soliman (45), warga negara Mesir, sebagai tersangka. Ia diduga melemparkan bom molotov ke arah demonstran pro-Israel sambil berteriak “Bebaskan Palestina” dan menyebut Zionis sebagai teroris. Demosntran itu berasal dari kelompok pro-Israel Run for Their Lives, yang menyelenggarakan acara sambil menyerukan pembebasan segera para sandera yang ditawan Hamas.
Dalam rekaman video yang beredar, Soliman terlihat mengenakan celana jins dan kacamata hitam. Ia menggunakan alat penyembur api untuk menyerang.
Menurut Fox News (2/6), Soliman masuk ke AS pada 27 Agustus 2022 lewat Bandara Internasional Los Angeles dengan visa non-imigran yang berlaku hingga 2 Februari 2023. Namun, ia dilaporkan tidak pernah meninggalkan AS setelah visanya habis.
Ia sempat mengajukan permohonan suaka. Ia pun mendapat izin kerja yang berlaku hingga Maret 2025.
Soliman ditangkap tanpa perlawanan dan mengalami luka ringan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit pasca insiden tersebut.
Hingga kini belum ada dakwaan resmi. Namun pihak berwenang menyatakan akan menuntutnya hingga tuntas.
“Terlalu dini untuk berspekulasi soal motif,” kata pihak kepolisian Boulder menyebut penangkapannya.
Sementara itu, tokoh politik konservatif Laura Loomer menyatakan di media sosial bahwa Soliman bukan warga Colorado. Ia menyerukan deportasi massal. (hanoum/arrahmah.id)