KARKUR (Arrahmah.id) – Sepuluh warga ‘Israel’ terluka pada Kamis (27/2/2025) dalam operasi penabrakan dan penusukan di Karkur, selatan Haifa, termasuk dua orang dalam kondisi kritis, media ‘Israel’ melaporkan.
Operasi tersebut, yang terjadi di kawasan perbelanjaan, merupakan yang terbaru dalam serangkaian aksi perlawanan di dalam ‘Israel’ sejak dimulainya perang genosida di Gaza.
Menurut Channel 13 ‘Israel’, seorang pria pertama-tama menabrak sekelompok orang, kemudian menabrak kendaraan polisi sebelum keluar dari mobil dan menikam dua polisi.
Channel 12 ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa pasukan ‘Israel’ menembak dan membunuh pelaku di tempat kejadian.
Radio Angkatan Darat ‘Israel’ mengidentifikasi pelaku operasi tersebut sebagai seorang warga Palestina berusia 24 tahun yang memegang kewarganegaraan ‘Israel’ dari kota Umm al-Fahm.
Polisi ‘Israel’ mengatakan mereka sedang menyisir daerah itu untuk mencari tersangka lainnya.
🚨 BREAKING | 10 Israelis were injured, including 3 in critical condition, in a car-ramming operation near Hadera in occupied Palestine, according to the latest reports. #Palestine #Hadera pic.twitter.com/A5D6IbGzCz
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) February 27, 2025
Gerakan Perlawanan Palestina Hamas menggambarkan operasi tersebut sebagai pesan bahwa perlawanan di seluruh Palestina sedang berlangsung, meskipun ada eskalasi militer ‘Israel’ di Gaza dan penindasan di Tepi Barat.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi tersebut membuktikan bahwa upaya pendudukan untuk mematahkan keinginan rakyat Palestina telah gagal.
Selama dua tahun terakhir, operasi perlawanan di dalam ‘Israel’ dan Tepi Barat yang diduduki telah mengalami peningkatan signifikan.
Menurut laporan Institut Studi Keamanan Nasional ‘Israel’, 82 operasi dilakukan di dalam apa yang disebut Garis Hijau selama periode ini, dari Katzrin di utara hingga Beersheba di selatan — dengan konsentrasi terbesar di Tel Aviv dan daerah sekitarnya.
Peningkatan operasi tersebut mencerminkan pergeseran geografi perlawanan Palestina, yang meluas melampaui Tepi Barat yang diduduki hingga ke wilayah-wilayah di dalam wilayah 1948, meskipun ada kampanye militer ‘Israel’ dan penangkapan yang meluas. (zarahamala/arrahmah.id)