MEKKAH (Arrahmah id) – Sekitar 600 jemaah haji asal Indonesia masih terlantar di penginapan menunggu bus untuk diangkut ke Arafah, Arab Saudi.
Petugas pendamping jemaah haji daerah PHD Jawa Barat, Lutfi Hermansyah, mengatakan syarikah haji yang seharusnya mengangkut total kurang lebih 900 jemaah Indonesia dari Jawa Barat ini ke Arafah hanya bisa memberangkatkan sebagian kecil saja.
Padahal, ini bertepatan dengan tanggal 9 Zulhijah yang merupakan puncak proses haji yakni wukuf di Padang Arafah. Di Arafah, jemaah akan mendengarkan khutbah wukuf sambil memperbanyak ibadah.
Lutfi mengatakan ratusan calon jemaah haji yang terlantar yang ia damping ini berasal dari jemaah JKS 6 Sukabumi dan sebagian besar jemaah JKS 11 Bekasi.
“Kami dari jamaah JKS 6 Sukabumi dan sebagian besar JKS 11 Bekasi sampai jam 6 lewat 20 menit, tanggal 9 julhijah di mana bertepatan dengan Hari Arafah yang nanti setelah jam 12.00 bada zuhur sudah memasuki waktu Arafah tapi masih tertahan di hotel,” ucap Lutfi, dikutip dari CNNIndonesia.com pada Kamis (5/6).
“Hal ini dikarenakan tidak komitmenya syarikah haji yang harusnya berangkatkan kami, ternyata belum bisa memberangkatkan,” paparnya lagi.
Syarikah haji merupakan lembaga yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengelola layanan jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Syarikah ini bertanggung jawab atas penyediaan berbagai kebutuhan jemaah selama beribadah haji, seperti akomodasi, transportasi, konsumsi, dan fasilitas lainnya.
“Syarikah RHL 252 harusnya mengangkut 900 orang, tapi yang baru diangkut tidak ampai 300 orang. Setelah itu tidak muncul tanpa penjelasan,” ujar Lutfi.
Ia mengatakan bahkan sebagian jemaah dari rombongannya yang telah diangkut ke Arafah juga tidak mendapatkan tenda untuk bermalam.
Lutfi menuturkan Kementerian Agama tengah mengupayakan mengirim bus untuk mengangkut para jemaah yang terlantar ini.
“Teman-teman yang sudah diangkut ke Arafah juga tidak dapat tenda di sana. Mereka akhirnya berada di sekitar tenda-tenda sesama warga Jabar dan saling bantu. Info yang didapat seperti itu,” ucap Lutfi.
“Dapat informasi dari Kementerian Agama sudah mau kirim bus untuk atasi hal ini. Sekarang jemaah sedang menunggu dengan penuh optimis walaupun sebagian perasaan mereka kena mental, tapi Alhamdulillah jemaah sabar tidak demo,” ungkapnya.
(ameera/arrahmah.id)