GAZA (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ kembali merilis sebuah video yang diklaim menunjukkan keberadaan terowongan Hamas di bawah Rumah Sakit Eropa di Gaza selatan, dan menyatakan bahwa tokoh-tokoh senior Hamas tewas di lokasi tersebut. Namun, klaim ini langsung dibantah oleh pejabat Palestina dan analis independen, yang menyebut video tersebut rekayasa dan menyesatkan.
Video yang dipublikasikan pada Ahad (8/6/2025) ini menampilkan sebuah struktur sempit menyerupai pipa di dalam tanah. ‘Israel’ mengklaim itu adalah terowongan yang digunakan para pejabat senior Hamas, termasuk Mohammed al-Sinwar dan Yassin Shaabanah, yang disebut-sebut gugur di sana. Namun, alih-alih menjawab pertanyaan, video tersebut justru memunculkan banyak keraguan.
Kantor Media Pemerintah Palestina merilis pernyataan yang dengan tegas membantah narasi ‘Israel’. “Pipa yang ditampilkan terlalu sempit untuk dilalui manusia,” bunyi pernyataan itu. “Tidak ada tangga, tidak ada struktur pendukung. Secara teknik sipil maupun militer, ini sama sekali tidak memenuhi kriteria terowongan.”
Rami Abdu dari Euro-Med Human Rights Monitor mengatakan video itu kemungkinan besar hasil rekayasa. Lokasi yang ditunjukkan dalam video berada dekat dengan ruang UGD, yang setiap saat ramai dengan pasien dan staf medis. “Tidak mungkin ada penggalian sebesar itu di rumah sakit tanpa diketahui siapa pun,” tegasnya.
Ia juga menunjukkan bahwa struktur dalam video lebih mirip saluran air atau pipa drainase, bukan terowongan bawah tanah. “Yang kita lihat ini kemungkinan besar saluran air hujan.”
Kecurigaan juga muncul dari pola pengambilan gambar dan pengeditan video. Pada detik ke-14, video secara tiba-tiba meloncat ke adegan berbeda di detik ke-15. “Pengeditan yang kasar dan tiba-tiba ini adalah bukti manipulasi,” kata Kantor Media Pemerintah.
Sejumlah jurnalis asing bahkan dilaporkan meminta militer ‘Israel’ merilis versi penuh dan tanpa editan dari video tersebut. Namun permintaan itu ditolak.
Kontradiksi lain juga muncul dari narasi ‘Israel’ sendiri. Sebelumnya, militer mengklaim telah menargetkan para tokoh Hamas itu lebih dari 500 meter dari RS Eropa. “Itu setara dengan jarak antara markas militer ‘Israel’ di Tel Aviv dan mal besar,” sindir Abdu. “Apakah kita harus percaya bahwa ada terowongan sepanjang itu yang langsung berada di bawah rumah sakit, tanpa ada yang menyadari?”
Bahkan beberapa koresponden militer media ‘Israel’, termasuk dari Haaretz, juga meragukan klaim ini. Seorang jurnalis militer mengonfirmasi bahwa “lubang-lubang yang disebut sebagai pintu masuk ke terowongan tempat al-Sinwar dibunuh tidak berada di rumah sakit.”
Ini bukan pertama kalinya ‘Israel’ menuduh rumah sakit di Gaza menyembunyikan terowongan Hamas. Tuduhan serupa pernah diarahkan ke RS al-Shifa, RS Nasser, dan RS Hamad. Dalam semua kasus tersebut, militer ‘Israel’ gagal menunjukkan bukti nyata.
Sebagai contoh, ‘Israel’ pernah menunjukkan sumur air tua sebagai “pintu terowongan” di bawah RS al-Shifa. Di RS Hamad, ruang kontrol air dipotret seolah-olah sebagai terowongan. Sementara di RS Nasser, bahkan tak ada bukti yang ditemukan sama sekali.
Menurut pejabat Palestina, pola ini adalah bagian dari kampanye lebih besar ‘Israel’ untuk melegitimasi serangan terhadap sistem kesehatan Gaza yang sudah hancur lebur. “Kebohongan ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan perang,” ujar Kantor Media Pemerintah. “Israel sedang berusaha menutupi penargetan sistematis terhadap rumah sakit dan infrastruktur kesehatan.”
Dalam beberapa pekan terakhir, ‘Israel’ mengakui telah menggunakan bom penghancur bunker seberat lebih dari 40 ton di Rumah Sakit Eropa. Namun anehnya, tubuh korban dalam video yang ditampilkan tampak utuh, tanpa luka bakar atau cedera akibat ledakan besar.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa rumah sakit di wilayah itu terus berjuang untuk tetap beroperasi di tengah kelangkaan bahan bakar dan serangan udara intensif. (zarahamala/arrahmah.id)